Mohon tunggu...
M Akhsanul Akhlaq
M Akhsanul Akhlaq Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Email : akhlaqmuhammad100@gmail.com Instagram : @akhsan_al454 Nomor wa : 088808931161 Kini sedang menempuh pendidikan di Pesantren Ekonomi Darul Ukhuwah Jakarta Motivasi menulis adalah menciptakan karya yang dapat dikenang oleh sejarah dan bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini: Nilai Filosofis Elang dan Mangsanya

6 Maret 2021   00:13 Diperbarui: 6 Maret 2021   00:16 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.mass.gov/news/species-spotlight-bald-eagles

 Setinggi - tinggi Elang Terbang Tetap Akan Turun Kebawah untuk Mencari Mangsa 

PENDAHULUAN

Elang merupakan salahsatu predator terbang yang ditakuti oleh sebagian makhluk daratan, cakar yang kuat dan tajam juga mata yang tajam menjadikan predator ini mudah untuk menangkap mangsanya. Namun dibalik keganasan dari Elang, dapat kita ambil nilai filososfis dari tingkah laku hewan tersebut. Setinggi- tinggi dia terbang, pasti akan turun ke darat untuk mencari mangsanya. Hal ini merupakan perwujudan dari contoh setinggi apapun kemampuan kita pasti akan  membutuhkan bantuan dari orang lain. 

PEMBAHASAN

Semua mahluk hidup akan mati apabila tidak mendapatkan mangsanya. Samahalnya dengan elang. Ia akan turun untuk mencari mangsanya dan kembali ke langit-langit. Hal ini dapat kita teladani dalam kehidupan sehari-hari, yaitu setinggi-tinggi kemampuan kita tetap membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain. Oleh karena itu, sangat perlu untuk dibangunnya sikap rendah hati dalam bertindak. Karena sikap rendah hati akan mendorong orang untuk mudah menolong sesama dan tidak segan untuk menolongnya. Perihal ini yang perlu dibangun dan direkonstruksikan dalam hidup sehari-hari. Karena untuk membentuk sikap bukanlah hal yang mudah. Sikap merupakan praktek dan pengamalan bukan hanya sekedar teori dalam buku teks semata. Namun perwujudan dari implementasi dan aplilkasi teori tersebut. 

Sikap Rendah Hati

Sikap rendah hati atau dalam bahasa arab dikenal dengan tawadlu' merupakan salahsatu ajaran agama Islam yang telah diwarisi sejak zaman Nabi. Sikap rendah hati dalam point outputnya adalah  mengatur hubungan manusia secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal berarti menyangkut hubungan sesama manusia atau dikenal dengan Hubbu ila annasi, sedangkan secara horizontal berarti hubungan kepada Allah atau Hubbu ila Allah. Impact atau dampak dari adanya sifat rendah hati akan sangat terasa dalam dunia bersosial. Orang yang memiliki sifat rendah hati akan disegani oleh oranglain, dipercaya tindakannya, dan mudah berhubungan dengan orang lain. Poin - poin ini yang perlu dikembangkan oleh masyarakat untuk membentuk terbentuknya masyarakat madani.

Pembentukan Karakter

Untuk membentuk karakter bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan kedua tangan. Pasti terdapat tantangan, ujian. atau bahkan derita yang harus siap diterima. Terkadang ujian emosional lahir dan batin menjadi halangan tersendiri untuk orang berubah menjadi lebih baik.

Bagaimana tidak, orang pada notabennya selalu meragukan akan kebaikan oranglain sebelum ada bukti yang nyata. Mindset ini merupakan mindset yang perlu dibenahi karena kita tidak akan tahu apa niatan baik yang terselubung dari orang tersebut. 

" Barangkali saja apa yang terlihat secara lahir berbeda dengan apa yang ada dalam prasangka orang tersebut"

PENUTUP

Belajarlah dengan melihat lingkungan sekitar, amati dan ambil nilai filosofis apakah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Pada bagian penutup, penulis berpesan agar selalu menanamkan rasa rendah hati dalam diri karena impact atau dampaknya sangat besar bagi kelangsungan hidup. Untuk membentuk sikap dapat melalui hal-hal positif seperti mulai menghargai oranglain dan ringan untuk membantu. Sikap yang dilakukan secara terus menerus akan membentuk budaya.. Budaya yang dilakukan dalam jangkauan yang lama akan membentuk suatu karakter/sikap.

TERIMAKASIH

Jakarta, 6 Maret 2021

Pkl. 00 : 11

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun