Mohon tunggu...
M Akhsanul Akhlaq
M Akhsanul Akhlaq Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Email : akhlaqmuhammad100@gmail.com Instagram : @akhsan_al454 Nomor wa : 088808931161 Kini sedang menempuh pendidikan di Pesantren Ekonomi Darul Ukhuwah Jakarta Motivasi menulis adalah menciptakan karya yang dapat dikenang oleh sejarah dan bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Artikel | Budaya Mager di Era Millenial

4 Januari 2021   16:01 Diperbarui: 4 Januari 2021   16:06 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siapa Sih Mager Itu ??????

Magerr??

Siapa sih yang gak kenal??

Istilah mager begitu terkenal di era millenial 

Mager merupakan akronim atau singkatan dari Malas Gerak. Mager termasuk dalam salah satu bahasa slang. Bahasa slang  adalah bahasa yang digunakan oleh suatu kelompok atau komunitas masyarakat yang dipakai sebagai sarana untuk berkomunikasi. Kata mager apabila diterjemahkan dalam pengertiannya adalah berupa penolakan terhadap suatu ajakan atau undangan. Alasan dari penolakan tersebut dapat bermacam-macam, bisa saja karena lelah, sibuk, ataupun tidak berniat. Berkaitan dengan penerjemah arti kata mager, maka seringkali terjadi persepsi negatif atau negative thinking terhadap kata mager.Maka dari itu, istilah mager perlu kita jaga dengan hati-hati dan jangan sampai mager menjadi kebiasaan atau lebih-lebih menjadi budaya perilaku. 

Apa Itu Millenial??

Masa Millenial dikenal dengan masa yang sudah dapat dikatakan melek akan teknologi dan informasi. Pasalnya untuk dapat mengakses informasi dapat diakses hanya melalui handphone . Adanya segala kemudahan melahirkan adanya e-commerce,e-government,e-education,dll. Sehingga segala akses kebutuhan baik kebutuhan pokok, primer, maupun tersier dapat diakses mudah hanya melalui genggaman tangan. Masa millenial ditandai dengan kelompok yang memiliki kelahiran pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Millenial juga merupakan anak-anak dari generasi Baby Boomers dan Gen-X yang sudah jauh lebih dahulu.

Cara Mengatasi Rasa Mager ??

Cara paling sederhana untuk menghilangkan rasa mager adalah dengan memaksakan diri sendiri agar terus bergerak, sekalipun itu adalah hal-hal yang kecil atau bahkan sepele.

Selain itu juga dapat melalui beberapa tips berikut :

1. Perkuat motivasi diri.

Dengan memperkuat motivasi dalam diri akan membentuk semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kuatnya motivasi diri juga akan lebih mematangkan dalam menentukan tujuan hidup dan cita-cita.

2. Menghargai diri sendiri.

Menghargai diri sendiri menjadi hal yang terkadang terlupakan bagi sebagian orang. Mereka selalu dipaksa untuk terus memacu diri tanpa memberikan timbal balik pada dirinya sendiri. Hal ini perlu diwaspadai karena apabila kita terus memacu diri tanpa meberikan rasa terimakasih pada diri, maka akan terjadi 2 kemungkinan yaitu kemungkinan positif dan negatif. Positifnya adalah bagus karena memiliki semangat dalam menggapai impian, namun negatifnya adalah dapat mengalami rasa keluh dan kesah yang tinggi. Terkadang juga mudah menyerah apabila tujuannya belom direalisasikan. Maka itu, sifat menghargai diri sendiri dengan memberikan reward atau hadiah perlu dibiasakan agar menjadi suatu habit atau kebiasaan.

3. Mencari teman yang produktif

Terdapat pepatah yang tak asing lagi di telinga kita. Pepatah itu mengatakan "Carilah teman penjual minyak parfum, maka baumu akan wangi. Apabila kamu berteman dengan penjual minyak, maka baumu akan samahalnya dengan minyak". Pepatah tersebut memiliki arti bahwasanya kita harus pintar dalam memilih teman, karena teman akan mempengaruhi kepribadian kita. Untuk itu kita harus dapat memilah dan memilih tipekal teman bagaimanakah yang akan selaras dan sepemikiran dengan kita. Jangan sampai teman menghancurkan tujuan dan cita-cita hidup kita.

Terimakasih atas perhatiannya

Comment,Like,Share and Follow

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun