Siapa Sih Mager Itu ??????
Magerr??
Siapa sih yang gak kenal??
Istilah mager begitu terkenal di era millenialÂ
Mager merupakan akronim atau singkatan dari Malas Gerak. Mager termasuk dalam salah satu bahasa slang. Bahasa slang adalah bahasa yang digunakan oleh suatu kelompok atau komunitas masyarakat yang dipakai sebagai sarana untuk berkomunikasi. Kata mager apabila diterjemahkan dalam pengertiannya adalah berupa penolakan terhadap suatu ajakan atau undangan. Alasan dari penolakan tersebut dapat bermacam-macam, bisa saja karena lelah, sibuk, ataupun tidak berniat. Berkaitan dengan penerjemah arti kata mager, maka seringkali terjadi persepsi negatif atau negative thinking terhadap kata mager.Maka dari itu, istilah mager perlu kita jaga dengan hati-hati dan jangan sampai mager menjadi kebiasaan atau lebih-lebih menjadi budaya perilaku.Â
Apa Itu Millenial??
Masa Millenial dikenal dengan masa yang sudah dapat dikatakan melek akan teknologi dan informasi. Pasalnya untuk dapat mengakses informasi dapat diakses hanya melalui handphone . Adanya segala kemudahan melahirkan adanya e-commerce,e-government,e-education,dll. Sehingga segala akses kebutuhan baik kebutuhan pokok, primer, maupun tersier dapat diakses mudah hanya melalui genggaman tangan. Masa millenial ditandai dengan kelompok yang memiliki kelahiran pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Millenial juga merupakan anak-anak dari generasi Baby Boomers dan Gen-X yang sudah jauh lebih dahulu.
Cara Mengatasi Rasa Mager ??
Cara paling sederhana untuk menghilangkan rasa mager adalah dengan memaksakan diri sendiri agar terus bergerak, sekalipun itu adalah hal-hal yang kecil atau bahkan sepele.
Selain itu juga dapat melalui beberapa tips berikut :
1. Perkuat motivasi diri.
Dengan memperkuat motivasi dalam diri akan membentuk semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kuatnya motivasi diri juga akan lebih mematangkan dalam menentukan tujuan hidup dan cita-cita.
2. Menghargai diri sendiri.
Menghargai diri sendiri menjadi hal yang terkadang terlupakan bagi sebagian orang. Mereka selalu dipaksa untuk terus memacu diri tanpa memberikan timbal balik pada dirinya sendiri. Hal ini perlu diwaspadai karena apabila kita terus memacu diri tanpa meberikan rasa terimakasih pada diri, maka akan terjadi 2 kemungkinan yaitu kemungkinan positif dan negatif. Positifnya adalah bagus karena memiliki semangat dalam menggapai impian, namun negatifnya adalah dapat mengalami rasa keluh dan kesah yang tinggi. Terkadang juga mudah menyerah apabila tujuannya belom direalisasikan. Maka itu, sifat menghargai diri sendiri dengan memberikan reward atau hadiah perlu dibiasakan agar menjadi suatu habit atau kebiasaan.
3. Mencari teman yang produktif
Terdapat pepatah yang tak asing lagi di telinga kita. Pepatah itu mengatakan "Carilah teman penjual minyak parfum, maka baumu akan wangi. Apabila kamu berteman dengan penjual minyak, maka baumu akan samahalnya dengan minyak". Pepatah tersebut memiliki arti bahwasanya kita harus pintar dalam memilih teman, karena teman akan mempengaruhi kepribadian kita. Untuk itu kita harus dapat memilah dan memilih tipekal teman bagaimanakah yang akan selaras dan sepemikiran dengan kita. Jangan sampai teman menghancurkan tujuan dan cita-cita hidup kita.
Terimakasih atas perhatiannya
Comment,Like,Share and Follow