Mohon tunggu...
En Sariasih
En Sariasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - En Sariasih

Bersyukur, Bismillah, Alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai-nilai Pancasila

4 Juli 2021   22:07 Diperbarui: 4 Juli 2021   22:13 11201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pancasila sebagai dasar negara kemudian dihadapkan pada fenomena globalisasi. Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara dampak negatif dapat terasa jika banyak budaya asing masuk ke Indonesia lalu menggerus nilai-nilai asli bangsa Indonesia. Sebagai contoh pengaruh globalisasi terhadap Pancasila ialah berdampak pada bangsa dan individu. Salah satunya munculnya sifat sikap individualistik. 

Masyarakat merasa di mudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan oranglain dalam beraktifitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Globalisasi ini telah mempengaruhi salah satu aspek budaya kita yaitu gotong royong. Globalisasi membawa Indonesia pada masyarakat yang lebih individualis. Padahal seperti yang kita ketahui gotong royong merupakan konsep yang di junjung tinggi oleh para pendahulu kita melaui sila ke -4.

Contoh lainnya gaya hidup kebarat-baratan. Tidak semua budaya barat baik dan cocok di terapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orangtua, kehidupan bebas remaja, kesenjangan sosial dan lain-lain. Penghayatan dan pemahaman akan nilai Pancasila belum benar-benar di serapi dibuktikan dengan banyaknya implementasi budaya asing yang tidak pas dengan budaya Indonesia. 

Pancasila perlu di sosialisasikan dan di tanamkan kembali khususnya bagi anak muda dalam prosesnya untuk mengembangkan dirinya untuk menjadi masyarakat yang modern dan dapat mepertahankan eksistensinya. 

Salah satu tantangan terberat dalam melawan arus negatif globalisasi adalah menyiapkan pendidikan bagi anak muda yang akan melakukan pembangunan Indonesia di masa mendatang. Di harapkan kemajuan negara Indonesia kelak dapat sesuai dengan visi dan misi yang telah di tuangkan para pembela negara pada Pancasila. 

Ketahanan ideologi Pancasila kembali di uji ketika dunia masuk pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat di jangkau oleh seluruh anak bangsa.

Era globalisasi banyak memunculkan berbagai alat teknologi modern yang mendatangkan budaya luar masuk ke Indonesia dan menjadi suatu hal yang bisa di ikuti. Masuknya era globalisasi ini membuat banyaknya fenomena di mana sudah tidak adanya batasan yang seakan memudar di karenakan terjadi berbagainya perkembangan di segala aspek kehidupan khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga saat ini kebanyakan masyarakat itu tumbuh di atas kepribadian banhsa asing. Mereka kehilangan jati diri yang sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur Pancasila. Pemahaman masyarakat terhadap Pancasila sudah sangat berbeda jauh.

Menurut saya Pancasila memiliki peranan penting sebagai filter (penyaring) nilai-nilai baru. Kita perlu untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perkembangan zaman tetapi Pancasila di perlukan untuk mempertahankan nilai budaya asli. Pancasila dapat di gunakan untuk memilah mana saja nilai yang dapat diserap untuk kemudian di sesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila. 

Kita sebagai warga negara Indonesia tentunya harus tetap menjaga dan melestarikan Pancasila dengan cara menerapkan dan menjalani nilai-nilai Pancasila, memahami apa pentingnya Pancasila serta menanamkan pada diri sendiri bahwa Pancasila merupakan jati diri bangsa yang harus di pertahankan kekokohannya. 

Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik agar kita tidak mudah terpengaruh arus globalisasi dengan menjalankan hal tersebut di harapkan Pancasila tetap menjadi pandangan yang memiliki nilai besar di dalam negara dan tidak akan pernah luntur meski perkembangan zaman terus berubah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun