Mohon tunggu...
SURAT TERBUKA
SURAT TERBUKA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pingin Masuk Syurga Bi Ghoiri Hisab

Mencari Doa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ternyata di Sembalun Masih Banyak 'Perawan', Lho!

13 Juli 2016   21:27 Diperbarui: 13 Juli 2016   22:00 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolam Perawan, Eh Salah Kolam Batu Tibu Tole, Sembalun

Kok Disebut Kolam Batu???
Nah ini dia yang seru…!!!
Batu ini ternyata panjaaang banget.
Terlihat Angker….

Sampai-sampai temanku yang disamping sempat bingung, kehilangan senjata pusakanya.
Siapa suruh kebelet pipis disana???
Kebingungannya sih, gara-gara anunya enggak terlihat???
Ya jelas dong ah, g terlihat, kan dibungkus ma celana seksinya.

Kembali ke Kolam Batu. Jadi batu yang panjang itu berwarna Putih, lengkap dengan perosotannya. Ada juga yang terlihat seperti lokasi duduknya raja dan ratu. Panjang, Besar dan Lebar. Sampai-sampai kami tak sanggup menjangkaunya.

Bukan karena panjangnya, tapi karena perawannya. Karena terlihat belum dijamah sama sekali. Panjangnya itu, berdasarkan keterangan om ojak sepanjang mata memandang. Tapi sayang mata yang memandang terhalang oleh semak-semak yang menghalanginya.

Photo Buku Panduan Diksanter
Photo Buku Panduan Diksanter
Kami berharap, ke depan lokasi ini bisa menyumbangkan manfaat untuk masyarakat sekitar. Ya Kolam Batu, dengan nama sejarahnya adalah Tibu Tole. Karena jika terpelihara dengan baik, diyakini Kolam Batu ini bisa menjadi destinasi wisata pilihan untuk masyarakat pencinta alam pegunungan, terutama yang seneng nginap atau kemah.  

Apa sih yang enggak, tinggal bersihkan semak-semak sepanjang sungai itu itu, ditambah latar belakang depan, julu mudi, bawak atas, akan jauh lebih indah daripada tidak dimanfaatkan sama sekali.  

Itu saja yah cerita tentang Kolam Batu. Lokasi yang masih perawan itu loo. Lokasi yang akan dilalui oleh para peserta Reporteling Diksanter Juwiter itu loo. Dalam focus Lintas Panorama Alam Sembalun itu loo. Dalam acara yang jelas bukan lintas alam biasa, namun juga dibarengi dengan pelajaran yang langsung dibarengi terapan.

Sekilas Diksanter Reporteling

 Untuk adik-adik yang tergabung dalam KSE Juwiter (baru berkembang sih, hehe) sedikitnya pasti mengenal istilah ini. Makanya guna mengoptimalkannya maka diadakanlah Pendidikan Dasar dan Terapan (Diksanter). Selengkapnya bisa dibaca di buku panduan.

 Sekilas, Satu Kelompok dalam perjalanan Reporteling untuk Lintas Panorama Alam Sembalun terdiri dari 5 orang yang akan dibagi oleh Panitia Diksanter. Praktik yang dilakukan oleh Kelompok Studi dan Ekstrakurikuler Jurnalisme Adiwiyata Bermitra (KSE Juwiter) untuk panduan latihan, pada dasarnya menjadi dua. Reporteling Internal dan Reporteling Eksternal.

Reporteling internal dilakukan di lingkungan sekolah sebagai tahap awal menuju prioritas program Juwiter selanjutnya yaitu Perpustakaan Alam. Baca selengkapnya di buku Juwiter-Ekskul Melek Skill, Ekskul Revitalisasi Mental-Ayo Menulis, Salam Motivasi, Salam Kompetensi, Lestari!!! (Segera Terbit).

Jalur Lintas Alam (Reporteling) 19-21 Agustus 2016
Jalur Lintas Alam (Reporteling) 19-21 Agustus 2016
Dalam kegiatan Diksanter ini yang akan diterapkan adalah  Repoteling Eksternal.  Reporteling  eksternal dilakukan di luar lingkungan sekolah. (Contohnya ya kegiatan ini) paling sederhana memiliki waktu satu hari dan dilaksanakan pada hari libur, bila memungkinkan mengadakan kemah wana lestari dengan program bermitra (tergantung sikon, dsb)

Terapan Kegiatan (Simulasi Kegiatan ini)

  • Peserta Diksanter mengadakan rapat redaksi dengan simulasi menentukan hari, lokasi dan bahan – bahan Repoteling.
  • Dalam rapat tersebut peserta duduk sambil menjalankan Kode Etik KSE Juwiter ; yaitu membuka Latihan Juwiter dengan membaca al-fatihah untuk 7 sasaran
  • Pimred yang ditunjuk panitia menjelaskan tujuan dan output latihan.
  • Pimred dalam simulasi dan pembinaan menunjuk tim dokumentasi yang dimana hasilnya akan dipublikasikan melalui Majalah Dinding & Buletin Sekolah
  • Sebelum Hari H (dalam simulasi) Panitia (Tim Redaksi) Reporteling menyurati Dusun/Desa/kecamatan dan tembusan lainnya yang terkait dengan lokasi Reporteling.
  • Sebelum Hari H, Panitia (Tim Redaksi) Reporteling menentukan Rute / Peta Reporteling (minimal perjalanan 1 Km ke Lokasi), jika menggunakan Mobil harus ditentukan dimana Peserta dilepas kemudian berjalan melaksanakan agenda Reporteling ke lokasi sasaran (Objek Inspiratif untuk pelestarian lingkungan).
    Jalur Lintas Alam (Reporteling) 19-21 Agustus 2016
    Jalur Lintas Alam (Reporteling) 19-21 Agustus 2016
    Menjelaskan metode pendataan nama tanaman, nama lokasi, biografi wilayah, dan berkompetensi menggali inspirasi & solusi cara melestarikan lingkungan sekitar Reporteling, dsb.
  • Reporteling berkesinambungan / selanjutnya adalah tindak lanjut hasil reporteling dengan berjuang melahirkan kebijakan, misalnya memperjuangkan adanya penghijauan jalan (penanaman pohon) seputar  lokasi Reporteling, dsb. (Tugas Pembina dan Pengampu/Tutor/Lembaga).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun