Mohon tunggu...
SURAT TERBUKA
SURAT TERBUKA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pingin Masuk Syurga Bi Ghoiri Hisab

Mencari Doa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jurnalistik Pelajar - Juwiter, Menuai Hikmah Hari Peduli Sampah

19 Maret 2016   17:49 Diperbarui: 30 Maret 2016   10:35 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih Ekstrakurikuler Jurnalistik Pelajar (EJP) / Jurnalisme Adiwiyata Bermitra?

 

Adalah sebuah tekad dan semangat pengembangan sekolah Adiwiyata yang merupakan program kementerian Lingkungan Hidup. Program Adiwiyata ini diharapkan bukan sebatas Lomba karena sangat terbukti mampu menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, bersih, asri, lestari, bermitra dan berkesinambungan. (Baca di link-link terkait Adiwiyata dan Semangat Juwiter).

 Khusus terkait Jurnalisme Adiwiyata Bermitra (Juwiter) merupakan konversi dari rintisan ekstrakurikuler Jurnalistik sejak dirintis waktu menjadi ketua OSIS di MAN Selong Priode 2004/2005. Pengurus Pertamanya bernama Hana Yusma Riandani dan Siti Mamanatul Muwaddah.

 Dua orang sahabat seperjuangan ini bersama sekitar tahun 2005 terlihat memiliki potensi sebagai pengurus karena kepercayaan Dra. Hj. Fitiyah, ditunjuk mengikuti kegiatan Diklat Jurnalistik yang diadakan oleh BEM STKIP Hamzanwadi Selong tahun 2005 dengan ketua BEM saat itu dipanggil Kak Majdi.

  Saya yang juga ikut dan terkesan dengan pemaparan pemateri dari Bapak H. Agus Talino, Pimpinan Harian Umum Suara NTB (Bali Post Group) terkait manfaat Jurnalistik, mencoba mendiskusikan agar Jurnalistik ini dijadikan Ekstrakurikuler.[caption caption="ang 2007s.d 2009 ; Memori Laporan (Lampiran) Program Ekskul Jurnalistik MAN Selong "]

[/caption]

 Mewujudkannya tidak semudah membalik telapak tangan, pelajaran harus menjadi korban padahal beberapa bulan lagi menjelang Ujian Nasional. Begitupun uang saku dan moril materil lainnya. Tapi ketua PWI saat itu, Ayahanda Izzul Khairi yang juga Wartawan suara NTB dan Kanda Widiyanto, Direktur Selaparang TV (sekarang) menancapkan semangat agar jangan gentar.

 Di awal masa rintisan, angin segar datang, karena surat dari Kementerian Agama RI (Jakarta) untuk mengikuti Diklat Jurnalistik Pelajar Madrasah Aliyah Se-Indonesia. Artinya Ilmu dan Terapan Jurnalistik sebagai ekstrakurikuler, bukan halayan belaka.

 Karena berfikir harus banyak kader yang melanjutkan ekskul itu dan saat itu sebentar lagi ujian Nasional maka dengan ikhlas diserahkan kepada Ketua OSIS 2005/2006 yang juga diharapkan mau merintis dan berASPIRASI agar Ekskul ini resmi, namun harapan saat itu musnah.

 Pasca tamat dari almamater tercinta, 3 tahun lamanya membimbing adik-adik dari Luar sambil Kuliah yang jarang konsentrasi pun menghabiskan……………….plus hutang untuk kegiatan ini. Generasi ke 3,  Yang Maha Kuasa mengirimkan Mulyadi (Yadi), Muhtadun, dkk yang melanjutkan semangat Siti Maemanatul Muwaddah.

 Konsistensi S Mamanatul M – Lendang Belo (2004/2005), Yadi – Rumah Sehat (2005/2006), Tadun - Rumbuk, (2006/2007) Nur’asad - Masbagik (2007/2008), Abdurrozak Sembalun (2008/2009), dari generasi ke genarasi membuat Ekskul Jurnalistik mendapatkan Porsi anggaran gabungan dengan Perpustakaan MAN Selong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun