Mohon tunggu...
SURAT TERBUKA
SURAT TERBUKA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pingin Masuk Syurga Bi Ghoiri Hisab

Mencari Doa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tim Situs Revolusi Mental ? Belajar di Kompasiana Yuk,,,!

8 Desember 2015   03:32 Diperbarui: 8 Desember 2015   06:07 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh sebab itu yang kami harapkan disini adalah adanya kabar dari rakyat sendiri terkait perjuangannya untuk ikut serta sesuai dengan misi Revolusi Mental, misalnya berita inspirasi darinya terkait kegiatan-kegiatan sederhana tapi bermanfaat dan sebagainya.

Tentu saja tim Revolusi Mental tidak akan mampu menjangkau secara keseluruhan dari berita inspirasi dan motivasi aktivitas rakyat Indonesia. Maka diantara caranya adalah menjadikan website Revolusi Mental sebagai Jurnalisme Warga sebagai Kompasiana.

Namun demikian tentu saja bentuk tulisannya tidak seperti Kompasiana melainkan ada kriteria tertentu yang kemudian ada dibawah keputusan Admin. Misalnya karya tulisanya harus mencerminkan sikap saling membangun, harus berisi sebuah kegiatan produktif dan sebagainya

Jikapun tulisan tersebut ada unsur preventifnya untuk ungkapan tegas penjelasan yang berbunyi “banyak permasalahan yang terjadi di negara kita saat ini, mulai dari rakusnya pejabat yang memperkaya diri sendiri, pelanggaran HAM, hingga perilaku sehari-hari masyarakat seperti tidak mau antre dan kurang peduli terhadap hak orang lain. Namun, perilaku bisa diubah, mental dan karakter bisa dibangun” maka isinya harus ilmiah dan segera ditindak lanjuti sebagai laporan rakyat, bukan sebagai penghinaan atau pencemaran nama baik.

Karena jika itu ungkapan rakyat dianggap sebagai pencemaran nama baik, sama artinya membunuh karakter dan mental rakyat, sangat tidak sesuai dengan Revolusi Mental. Karena sudah terlalu banyak maling ayam yang lebih menderita dari maling uang rakyat (Koruptor). Artinya lebih baik jangana dimuat di website Revolusi Mental, daripada harus mengorbankan rakyat.

Oleh sebab itu, belajhar pada rakyat seperti admin Kompasiana semoga menjadi contoh keseriusan Revolusi Mental

2. Cara Menghargai Penulis / Inforwan Tanpa Tanda Jasa

Saya menyebut penulis sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena penulis tak seperti guru yang ada gaji sertifikasinya, dan juga sebagai aparatur sipil negara (ASN) hehehe. Karena banyak diantara murid-murid bapak ibu guru yang lebih bisa karena informasi dari tulisan tak berbayar daripada bisa karena ajaran mata pelajaran. Toh sekolah kan terlihat hanya sebagai proses saja. Setuju tak setuju ini pengalaman, hehehe.

Kembali kepada Revolusi Mental, yaitu kemauan kita belajar pada rakyat tanpa tanda jasa atau hanya diberi jasa karena “HASBUNALLAH” maka menghargai penulis itu penting. Menganggarkan inforwan inspiratif itu penting. Karena bagaimanapun juga walau tulisananya tak bermanfaat untuk Menteri, Anggota DPRD, Para ASN, tapi pasti ada manfaatnya untuk Rakyat yang membuat KITA bergaji.

Untuk itu, media tempat ditampungnya penulis terbesar itu ada di Kompasiana. Mengapa tidak untuk semangat Revolusi Mental, “Bangsanku Harus Mental Belajar Disana”

 

Salam Dukungan Untuk Revolusi Mental

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun