Mohon tunggu...
Emut Lebak
Emut Lebak Mohon Tunggu... Guru - Guru, Bloger, aktif di komunitas menulis

Hoby menulis travelling

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Subuh Itu di Gerbong Kereta Api

28 September 2022   16:20 Diperbarui: 28 September 2022   21:49 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai, Hai sahabat kompasianer, siapa yang belum pernah naik kereta api? Pasti semua sudah mengalami yaa.... terutama kita yang ada di pulau Jawa dimana transportasi lebih lengkap dan cepat. Karena ternyata di luar pulau Jawa kereta api belum ada, jadi sahabat kompasiner yang berada di luar Jawa belum merasakan asyiknya berkereta ria. 

Kereta api transportasi murah meriah menjadi alasan masyarakat untuk lebih memilih menggunakan ini ketimbang naik bus, atau yang lainnya. Transportasi Kereta api adalah kendaraan rakyat yang aman,nyaman dan murah, apalagi naiknya bareng anak anak jadi semakin meriah. 

Ongkos kereta api Rangkasbitung tujuan serang saja hanya Rp.3000 rupiah. Bandingkan Jika menggunakan mobil harus setir sendiri tentu akan menguras tenaga, biaya dan waktu. Menyetir sendiri membutuhkan konsentrasi, tidak bisa istirahat apalagi kalau kondisi mengantuk berbahaya. Waktu tempuh tdk bisa diprediksi karena terkendala macet. 

Penulis juga suka naik kereta api, terlebih kereta lokal merupakan salah satu mode transportasi murah meriah yang bebas macet dan nyaman. Apalagi sekarang pelayanannya bagus. 

Beda lagi kalau naik KRL (kereta listrik) ini harus berdesakan dengan penumpang lain. Keuntungannya sih setiap 15 menit sekali KRL datang tapi selalu penuh, syukur kalau kebahagiaan tempat duduk, nah terkadang harus berdiri sampe ke tempat tujuan lumayan pegel kan. 

Dulu jaman penulis masih kuliah KRL belum beroperasi, yang ada kereta lokal dan tidak setiap waktu ada jam keberangkatan. Untuk bisa sampe kampus pukul 7.00 pagi, penulis naik kereta yang berangkat pukul 04.00 Kebayang kan jam berapa berangkat dari rumah? Lewat dari jm 04.00 pagi penulis bisa ketinggalan mata kuliah, karena jarak tempuh yang lumayan jauh Rangkas bitung Jakarta. Sekarang transportasi ini lebih mudah karena adanya KRL hanya saja resikonya harus berdiri karena sudah penuh terutama dijam pagi dan pulang kerja. 

Sahabat kompasinaer tahu enggak bahwa tanggal 28 September ini ditetapkan menjadi Hari Kereta Api Nasional? Begini sejarah singkat perkeretaapian di Indonesia. 

Jadi pada 28 September 1945, sekitar sebulan setelah proklamasi, saat itulah para pegawai kereta api Indonesia dapat mengambil alih Balai Besar Kereta Api Bandung dari kuasa kolonial Jepang. Dari momen itu, maka 28 September ditetapkan sebagai Hari Kereta Api Nasional di Indonesia. Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun