Mohon tunggu...
emuh muhidin
emuh muhidin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Menulis untuk menanam dan dituai oleh anak-cucu

Santri sepanjang masa, manut kepada kyai.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Cekatan Bertindak ala Tri Rismaharini

14 Januari 2021   10:17 Diperbarui: 14 Januari 2021   10:26 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cekatan dalam bertindak adalah buah dari intensitas blusukan yang terukur. Blusukan adalah langkah tepat untuk mengakomodasi aspirasi rakyat untuk diterjemahkan ke dalam bentuk kebijakan.

Menteri atau pejabat apapun itu kalau berkenaan dengan kebijakan publik, blusukan adalah cara bagaimana pejabat banyak mendengar dari rakyat. Dari aspirasi rakyat itulah kebijakan dapat diciptakan berdasarkan kebutuhan rakyat.

Sebagai contoh, blusukan yang dilakukan oleh Mensos Risma yang kemudian memfasilitasi lima penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang ditemukan di Jakarta untuk bekerja di perusahaan BUMN, PT PP Property di Bekasi. Mensos Rrsma dapat dijadikan contoh bagi para elit. Dia memberi solusi konkret bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan memberikan dia pekerjaan. Solusi itu adalah berkat blusukan yang membutuhkan ekstra kerja keras.

Selain itu, penempatan sebanyak 23 orang yang ditemukan dalam hasil penjangkauan selama Mensos Risma melakukan blusukan di wilayah Jakarta ditempatkan di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi Kementerian Sosial. Mereka juga tidak memiliki tempat tinggal tetap di Jakarta. Ada yang tinggal di kolong jembatan, di emperan toko, di gerobak sampah, di pasar di lapak atau di pemukiman kumuh. Kita bersyukur punya Mensos yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup yang layak bagi warga negarannya sehingga negara benar-benar hadir untuk kaum lemah dan termarginalkan.

Di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, penerima manfaat dewasa seperti pemulung mulai diberikan keterampilan berwirausaha seperti budi daya ikan lele, keterampilan membuat pupuk kompos, budi daya tanaman hidroponik dan keterampilan lainnya yang dapat memberikan penghasilan bagi mereka. Suatu terobosan penting atas inisiatif Mensos seperti pembuatan kompos dan daur ulang sampah non organik. Semoga Mensos dapat mengembangkan lebih luas lagi pelatihan wirausaha dan soft skill seperti ini hingga jangkauan ke seluruh pelosok Indonesia.

Langkah cekatan Mensos Risma juga tampak pada saat bencana alam longsor di Sumedang. Dia menyerahkan bantuan sebesar Rp 15 juta kepada masing-masing keluarga korban bencana longsor di Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Minggu (10/9/2021) malam.

Risma didampingi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dalam meninjau dapur umum dan tempat pengungsian warga di SD Cipareuag dan TK Alhidayah. Ia juga memastikan, keperluan warga mulai dari tempat istirahat, kasur hingga makanan dan minuman bagi pengungsi terpenuhi. Risma menyampaikan duka yang mendalam kepada seluruh keluarga korban longsor di Cimanggung. Ia berharap tim yang terlibat bisa secepatnya melakukan evakuasi warga yang kondisinya rentan terjadinya bencana ulang.

Tentu blusukan para pemimpin sebuah anugerah bagi masyarakat karena bisa langsung menyaksikan kebutuhan yang diperlukan masyarakat. Mensos Risma adalah teladan sekaligus anugerah bagi bangsa Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun