"Dulu digadang-gadang sebagai talenta masa depan, kini namanya bahkan tak ada di daftar pemain. Ke mana Rafael Struick?"
Brisbane Roar baru saja menelan kekalahan 3-1 dari Newcastle Jets dalam lanjutan A-League pekan ke-20. Namun, ada satu hal yang lebih mencuri perhatian dibanding hasil akhir: Rafael Struick menghilang dari skuad.
Bukan hanya tak bermain, ia bahkan tak masuk daftar pemain yang dibawa. Tidak di starting XI, tidak di bangku cadangan. Nama yang dulu dielu-elukan itu kini hanya meninggalkan jejak tanda tanya.
Dari Cadangan menuju Ketidakjelasan
Empat pertandingan sebelumnya, Struick sudah kehilangan tempatnya di starting XI. Ia hanya menjadi penonton dari bangku cadangan, menunggu kesempatan yang tak kunjung datang. Kini, kesempatan itu bahkan lebih jauh lagi, ia tidak ada di daftar tim sama sekali.
Sebagai gantinya, Florin Berenguer, striker 35 tahun yang jelas sudah berada di penghujung karier, dipercaya mengisi lini serang. Sebuah keputusan yang secara halus mengatakan: "Kami lebih percaya pemain tua daripada kamu."
Masalah Internal atau Sinyal Perpisahan?
Tidak ada pernyataan resmi dari klub. Tidak ada konfirmasi cedera. Tidak ada alasan teknis yang jelas. Hanya ada spekulasi yang semakin liar.
Apakah ini hanya keputusan rotasi biasa? Atau ada sesuatu yang lebih dalam? Jika memang soal strategi, mengapa Struick terus disingkirkan dari opsi serangan? Jika soal performa, mengapa tak diberi kesempatan membuktikan diri?
Satu hal yang pasti: dalam sepak bola, semakin jarang seorang pemain muncul di daftar skuad, semakin dekat ia dengan pintu keluar.