Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Apakah Susah Menjalani Gaya Hidup Sehat?

11 Maret 2017   20:34 Diperbarui: 11 Maret 2017   20:53 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susu segar, nutrisi penting penunjang kesehatan (dok.pri)

Sehat jiwa dan raga adalah dambaan setiap orang. Namun kenyataannya tidak setiap orang menjalani gaya hidup sehat. Terutama bagi yang tinggal di kota metropolitan dan sekitarnya, terasa sulit untuk menerapkan gaya hidup sehat. Ada saja yang menjadi kendala, baik dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar. Padahal meninggalkan gaya hidup sehat sama saja dengan mempersilakan penyakit masuk ke tubuh kita.

Beberapa kendala yang dihadapi:

1. Tidak punya waktu Ini adalah kendala utama. Bayangkan bagi orang-orang yang bekerja di Jakarta, pada umumnya tinggal di Bodetabek. Pagi-pagi mereka sudah harus berangkat karena jarak yang jauh dan waktu tempuh yang cukup lama. Walau sudah menggunakan kendaraan tercepat, yaitu kereta, tetap saja butuh waktu dan tenaga untuk mencapai lokasi kantor. Begitu pula kalau pulang, malam baru bisa mencapai rumah. hari-hari kerja jelas tidak ada waktu untuk olahraga. Ketika hari libur seperti Sabtu dan Minggu, belum tentu digunakan untuk olahraga. Kebanyakan justru untuk 'balas dendam' tidur sebanyak-banyaknya, atau bercengkerama bersama keluarga.

2. Tidak punya alat olahraga. Harus diakui bahwa olahraga membutuhkan perangkat yang menunjang, minimal pakaian dan sepatu olahraga, apalagi peralatan lain seperti sepeda, sepatu roda, raket dll. Jangan membayangkan bahwa semua orang bisa membeli benda-benda itu karena tidak semua orang memiliki kelebihan uang. Banyak yang masih harus hidup pas-pasan, hanya cukup makan dan ongkos. Karena itu olahraga menjadi agak sulit dilakukan. Jika memang dipaksakan, maka pakailah pakaian biasa dan sepatu yang murah meriah. Kalau tidak ada juga, mungkin harus jalan kaki tanpa alas.

3. Tidak ada yang menemani. Pada umumnya orang menjadi bersemangat jika olahraga beramai-ramai, entah itu dengan keluarga atau bersama teman-teman. Namun bagaimana jika hanya hidup sendiri? Tidak ada yang memberi motivasi dan menggerakkan kita untuk olahraga. Tidak cukup hanya niat saja.

4. Malas bergerak. Ini betul-betul 'penyakit akut' yang melanda kita. Banyangkan, hidup di kota besar ada saja fasilitas yang memudahkan kita, yang justru membuat kita jarang bergerak, dan akhirnya semakin malas bergerak.  Kemana-mana kita selalu menggunakan kendaraan, entah itu kereta, busway atau juga motor. Bahkan jarak yang sangat dekat saja, kurang dari 100 meter, tidak lagi mau berjalan kaki. Adanya fasilitas go food dari ojek online juga menambah daftar penyebab kita malas bergerak keluar untuk mencari makanan.

5. Senang makan enak. Salah satu gaya hidup yang digandrungi di kota besar adalah kongkow bersama teman-teman, makan enak di sebuah resto. Memang lidah sangat dimanjakan, tetapi kebanyakan makanan hanya menambah lemak dan kolestrol yang berbahaya bagi tubuh jika terlalu sering dimakan.

Gaya Hidup Sehat ala saya

Saya pun ingin mempunyai tubuh yang sehat. Namun untuk itu harus ada perjuangan tersendiri. Maklum dengan beragam kegiatan, seringkali membuat saya bingung bagaimana menjalani pola hidup sehat yang ideal.  Daripada memaksakan diri di luar batas kemampuan, maka harus dicoba dari apa yang ada sekarang ini, yang paling mudah untuk dilakukan tanpa membutuhkan bantuan orang lain.

Karena usia saya tidak lagi muda, maka saya sudah menghindari olahraga berat seperti yang dulu saya lakukan. Kini saya menyesuaikan diri dengan jenis olahraga yang mengutamakan kesehatan jantung, yaitu bersepeda. Kebetulan saya memiliki sebuah sepeda yang sangat saya sayangi, karena boleh didapat dalam acara televisi pada tahun 2004, yaitu sepeda merek Polygon premier, limited edition. Sepeda ini cukup awet, hingga sekarang belum pernah ganti spare part atau onderdil, hanya  sadelnya yang mulai sobek.

sepeda kesayangan saya (dok.pri)
sepeda kesayangan saya (dok.pri)
Sepeda itulah yang saya gunakan untuk berolahraga. Pada pagi hari, selesai ibadah Subuh, adalah waktu yang paling tepat untuk olahraga. Udaranya sangat segar, apalagi di daerah tempat tinggal saya sekarang, yaitu Citayam yang masih dipenuhi pepohonan hijau.  Kita bisa menyusuri jalan-jalan kampung yang juga tembus ke jalan raya. Selain menikmati udara segar, kita juga bisa menjumpai pedagang makanan-makanan kecil seperti gorengan dan nasi uduk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun