Bagaimana serunya ketika 12 marga Belanda Depok berkumpul di satu tempat? Kebetulan aku punya kesempatan melihat keceriaan mereka dalam acara bazar yang diselenggarakan di Jl. Pemuda, di mana dikenal sebagai pusat Belanda Depok.
Menurut panitia, bazar ini dimaksudkan untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk membangun gedung pertemuan yang cukup besar. Tanah yang digunakan adalah milik Gereja Immanuel yang lokasinya tak jauh.Â
Karena itu, bazar diadakan di basement gedung yang belum selesai dibangun. Meskipun terkesan sumpek dan panas, tapi tak menghalangi 12 marga Belanda Depok bergembira ria, berpesta ala mereka.Â
12 marga Belanda Depok yang ada di antara lain, marga Jonathans, Soedira, Laurens, Bacas, Loen, Isakh, Samuel, Â Leander, Joseph, Tholense, Jacob, dan Zadokh. Mereka membuka stand atau booth yang menjual makanan dan minuman, serta pakaian, tas dan sepatu.Â
Kuliner khas Belanda DepokÂ
Aku penasaran dengan jajanan yang disajikan dalam booth makanan. Mereka menjual kuliner khas asli Belanda Depok. Ada beberapa makanan yang menarik seperti kue klappertaart dan Madonna. Â Ada juga vanada, roti gula merah dan sebagainya.Â
Namun sebagai seorang muslim, aku harus hati-hati karena ada banyak jajanan non halal. Memang keturunan Belanda Depok ini rerata beragama kristen. Aku membaca dengan teliti, ada sate babi, babi kecap serta non halal lainnya.Â
Aku tertarik mencicipi klappertaart yang dijual murah, hanya Rp 25.000,- dengan ukuran lumayan. Soalnya aku pernah beli klappertaart di kafe milik Belanda Depok, Jonathans, seharga Rp.40,000,- dengan ukuran separuhnya. Aku suka kue ini sangat lezat.