Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja Kelabu di Masjid Biru

13 November 2022   16:48 Diperbarui: 13 November 2022   16:58 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blue Mosque (dok.lauracristina)

"Daddy sudah ngomong ke Tante?" Ayahnya mengangguk. 

Lantas dia memandangku sedih,"Tante, Daddy jujur mengatakan isi hatinya. Tolong pertimbangkan".

Rupanya gadis ini tahu apa yang kami bicarakan. Raymond berterus-terang kepada putrinya. Pantas Sinta menemani ayahnya ke sini.

Sinta mengambil tanganku dan menciumnya. "Please Tante. Aku ingin sekali melihat Daddy bahagia".

Aku diam saja. Ketika pesanan minuman datang, kebisuan telah menyergap. Aku menyeruput kopi diam-diam sambil melemparkan pandangan ke arah masjid biru. 

Lalu, aku berdiri tanpa memandang Raymond dan putrinya. "Pulanglah ke tanah air. Biarkan aku di sini" 

Sekilas terlihat air mata Raymond mengalir ketika aku mengambil tas. Aku melangkah cepat menembus gerimis yang mulai turun. Seperti juga gerimis yang melanda hatiku dan juga lelaki itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun