Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

Peluang Mencari Cuan dari Games dengan Aktivitas Tanpa Batas

7 Juli 2022   09:54 Diperbarui: 7 Juli 2022   10:00 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi game (dok.tempo.co)

Game telah menjadi gaya hidup generasi muda masa kini.  Tidaklah mengherankan jika ada anggota keluarga yang kecanduan bermain game. Kita yang melihat seringkali merasa jengkel mengapa mereka menghabiskan waktu dengan bermain game. Kadang mereka lupa makan, malas mengerjakan pekerjaan rumah dan sebagainya.

Beberapa keponakan saya senang bermain game. Ada yang bisa mengendalikan diri, tahu kapan harus berhenti. Tapi ada juga yang kebablasan, main game sampai larut malam sehingga kurang tidur atau istirahat.

Kalau kita marah, tak ada gunanya. Ibaratnya masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Rata-rata anak muda sulit untuk dicegah bermain game. Tak perlu underestimate dengan kebiasaan tersebut. Kita bisa mencoba mengarahkan mereka pada hal-hal yang positif.

Keponakan saya main game (dok.pri)
Keponakan saya main game (dok.pri)

Tanamkan pada mereka bahwa sekarang bukan saatnya cuma iseng bermain game. Dorong mereka untuk lebih serius menekuni game, mencari prestasi dan Cuan dari hobi mereka sendiri.

Ada dua jalan untuk mencari Cuan dari game:

1. Kreator game untuk industri game

Kebalikannya dari yang lain, industri game justru tumbuh pesat di masa pandemi. Berdasarkan data dari IbisWorld tahun 2020, pasar game didominasi game mobile yang meraup USD 125 M. Ini disebabkan maraknya penggunaan smartphone.

Harus diakui, Indonesia masih dikuasai pengembang game dari luar negeri. Namun bukan berarti kreator lokal tidak berhasil. Mereka justru terpacu untuk dapat bersaing dengan pengembang game luar negeri. Soalnya, tahun 2025 diperkirakan pasar game Indonesia mencapai USD 25 M. 

Kominfo menangkap peluang tersebut dan mendorong perkembangan industri game disertai literasi untuk orang tua dan tenaga pengajar agar mencegah dampak buruk game. Selain itu juga mendukung masuknya e-sport dalam Asian Games 2022. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun