Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hanya di Istanbul, Tari Sufi Bersanding dengan Tari Perut

7 April 2022   15:08 Diperbarui: 7 April 2022   15:26 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari sufi (dok.christina)

Kalau anda mengira bahwa seluruh penduduk di Turki merupakan masyarakat yang religius, itu salah sama sekali. Apalagi di Istanbul yang merupakan wilayah terpadat di Turki. 

Di Istanbul, anda bisa menyaksikan tari perut sekaligus juga menikmati tari sufi. Kok bisa? Padahal tari sufi memiliki konotasi sebagai tari sakral, ekspresi kecintaan manusia kepada Tuhannya. Sedangkan tari perut, jelas memperlihatkan aurat wanita yang melakukan, tubuhnya bergoyang seksi sesuai irama yang "panas".

Ya, iyalah. Tari sufi di Istanbul hanya sekedar pertunjukan biasa, sama dengan jenis tari lainnya. Tari sufi di sini menjadi bagian dari show bizz,  tidak  dimaksudkan untuk berzikir dalam penyatuan cinta Tuhan. 

Perlu diketahui, gaya hidup yang ada di Istanbul hampir sama dengan Eropa Barat. Hal ini disebabkan karena Istanbul berada di dua benua, Eropa dan Asia. Pengaruh Eropa sangat kuat di sini sehingga tidak tampak kehidupan yang religius. 

Meskipun bulan suci Ramadan, banyak orang yang tidak berpuasa. Jangan heran jika kita mendapati orang-orang yang makan di pinggir jalan atau kafe. Ya sudahlah, puasa atau ibadah lainnya adalah urusan pribadi masing-masing.. 

Tari perut dipertunjukkan di kafe-kafe, yang bahkan lokasinya berdekatan dengan masjid. Misalnya kafe-kafe sepanjang jalan menuju Blue Mosque dan Hagia Sophia. Hampir setiap malam, ada pertunjukan itu.

Namun kalau mau menyaksikan tari sufi sekaligus tari perut, cobalah naik kapal pesiar yang berlayar di Bosphorus. Tentu saja kapal pesiar yang mewah ya, bukan yang ekonomi. Kalau yang ekonomi, kita hanya menyusuri selat Bosphorus, melihat keindahan di sepanjang pantai.

Di kapal pesiar kelas bisnis, baik tari sufi maupun tari perut, dipertunjukkan secara bergantian. Kita menonton tari sufi dahulu, selang beberapa waktu setelah selesai, dilanjutkan dengan tari perut.  Tersedia juga aneka minuman, dari jus buah, soft drink, hingga beralkohol tinggi. 

Apakah pertunjukan itu berhenti ketika bulan Ramadan? Tidak. Program kapal pesiar sudah terjadwal seperti itu. Tidak ada pengaruhnya bulan Ramadan atau bukan. Mereka yang menikmati adalah wisatawan mancanegara. 

Nah, kalau anda keberatan melihat tari perut, ya tidak usah ditonton. Lebih baik lagi, jangan naik kapal pesiar mewah. Pilih saja kapal pesiar ekonomi, dan menari sendiri bersama angin laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun