Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ribetnya Naik Pesawat, Dua Kali Gagal Berangkat

11 Agustus 2021   17:20 Diperbarui: 11 Agustus 2021   17:32 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melakukan perjalanan dengan pesawat di masa pemberlakuan PPKM ngeri-ngeri sedap. Soalnya banyak persyaratan yang harus dipenuhi penumpang. Lebih parah lagi, setelah pontang-panting dengan persyaratan itu, tahu-tahu gagal berangkat.

Begitulah yang dialami oleh kakak saya yang bermaksud pulang ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Setelah berada di Depok hampir empat bulan dan sempat vaksin, dia harus pulang karena sang suami memanggil.

Persyaratan naik pesawat sekarang harus menunjukkan sertifikat vaksin dan PCR negatif. Persoalannya, masa berlaku PCR hanya dua hari dan antigen hanya satu hari. Semua harus direncanakan dengan matang. Hasil PCR tidak keluar langsung, menunggu pua paling cepat satu hari.

PCR tanggal 7 Agustus, hasilnya baru keluar tanggal 8. Tiket pesawat Batik Air telah dipesan untuk tanggal 10 Agustus. Sepertinya akan lancar, tapi ternyata tidak.

Ada pemberitahuan bahwa pesawat tersebut gagal berangkat, karena itu harus dijadwal ulang. Tentu kakak saya tak mungkin setelah tanggal 10, karena berarti harus PCR lagi, butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit. Biaya PCR Rp. 900.000,- dikalikan dua orang. 

Jadwal dimajukan dengan pesawat yang sama tanggal 9 pada sore hari. Terpaksa tambah uang sebab harga tiketnya lebih mahal.  Karena tadinya mau berangkat tanggal 10, belum menyiapkan pakaian. Bergegaslah beres-beres koper malam itu, agar besok bisa terbang. 

Tak dinyana pagi harinya ada pemberitahuan lagi, pesawat itu tidak jadi berangkat. Duh pusing kepala, tetapi keponakan saya tidak putus asa. Dia berburu tiket pesawat lain yang bisa berangkat pada hari itu.

Alhamdulillah akhirnya dapat juga pesawat City Link yang berangkat pada pukul 12.20. Kakak dan keponakan masih ada waktu untuk mengejar ke bandara. Syukurlah jalan raya sepi, tidak ada kemacetan. 

Melepaskan stres karena dilema pesawat yang dua kali gagal berangkat, kami minum kopi di salah satu kedai. Tak lama kemudian bisa check-in. Terminal tiga Bandara Soekarno-Hatta tampak lengang, jarang ada penumpang.

Sungguh, ribet sekali melakukan perjalanan naik pesawat di tengah PPKM. Bisa-bisa kita dibuat gila karenanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun