Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Duh, Thanos Menjentikkan Jari

29 Juli 2021   09:12 Diperbarui: 29 Juli 2021   09:56 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Thanos (dok.greenscene)

Ah, tetiba Thanos mendapat ide bagus. Ia bisa menciptakan makhluk nano yang sangat mematikan. Dengan begitu manusia cepat binasa. 

Maka Thanos utak-atik di laboratorium pribadinya. Dia menyilang berbagai macam virus agar bisa mendapatkan varian baru yang super, dapat membunuh manusia dalam waktu singkat.

Beberapa saat kemudian, Thanos tersenyum puas. Ia telah berhasil. Dengan sebotol virus yang siap dilempar ke bumi. Makhluk itu akan menyebar dan berkembang biak dengan pesat.

"Aku namakan kalian Corona. Virus super yang dapat menghabisi populasi manusia.  Biar mereka tahu rasa, nyawa tidak lagi ada harganya".

Sebotol virus ada di hadapannya. Lalu Thanos menjentikkan jari yang dihiasi lima cincin berkekuatan dewa. Duh, botol itu dalam hitungan detik melayang ke bumi. Virus super itu langsung menyebar sebelum the Avengers mengetahuinya.

Benar saja, virus Corona itu menjadi wabah yang mematikan bagi manusia. Ribuan orang mati dalam waktu singkat. Mereka tak berdaya, hanya bisa menangis meratapi nasibnya.

Manusia menyebutnya sebagai pandemi Covid 19. Apapun namanya, Thanos tak peduli, yang penting tujuannya tercapai. Membasmi manusia hingga berkurang terus menerus.

Thanos pun tertawa terbahak-bahak," Manusia, kalian memang terlalu jumawa. Bumi bukan milik kalian, cuma sekedar titipan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun