Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

In Memoriam Rahmawati Soekarnoputri dan Kenangan Saya bersama Dia

3 Juli 2021   10:11 Diperbarui: 3 Juli 2021   23:27 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rahmawati Soekarnoputri (dok. detikcom)

Pagi-pagi saya membaca berita yang mengejutkan bahwa Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia. Tokoh politik adik kandung Megawati Soekarnoputri ini wafat di RSPAD Gatot Soebroto pada usia menjelang 71 tahun.

Rachmawati Soekarnoputri, lahir pada tanggal 27 September 1950. Beliau mengenyam pendidikan di SD, SMP dan SMA Santa Ursula. Rachmawati juga tercatat kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. 

Sebagaimana kakaknya, Rachmawati Soekarnoputri juga berkiprah di bidang politik. Pada masa Orde Baru dia menjadi Ketua  Gerakan Pemuda Marhaen (GPM), ketua Yayasan Bung Karno dan ketua umum Yayasan Pendidikan Soekarno.

Setelah reformasi, Rachmawati Soekarnoputri mendirikan Universitas Bung Karno, lalu membentuk partai pelopor. Partai ini kurang berkembang sehingga dia pindah ke Nasdem 2012-2014, terakhir berada di partai Gerindra.

Saya pernah dekat dengan Rachmawati Soekarnoputri ketika aktif di Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS). Rachmawati menjadi ketua umum, sedangkan saya menjabat sebagai sekretaris. Hampir setiap hari kami bertemu muka dan berdiskusi.

YPS yang dahulu selalu menyelenggarakan acara haul Bung Karno di Blitar. Acara ini dihadiri ribuan orang. Bahkan pernah mencapai lebih satu juta orang. Dalam acara ini biasanya saya menjadi MC dan mengendalikan massa yang kadang bergejolak.

Di sana juga  berkumpul bersama keluarga Bung Karno yang lain, terutama adik Rachmawati yaitu Sukmawati Soekarnoputri. Salah satu ritual kami adalah mengunjungi makam proklamator dan presiden pertama RI Soekarno. 

Makam Bung Karno selalu membuat saya merinding. Bukan karena seram atau angker, tapi karena penghormatan rakyat yang luar biasa. Banyak yang begitu khidmat walaupun hanya mencium bunga-bunga yang kami taburkan. 

Keluarga Bung Karno memimpin tahlilan. Rachmawati dan keluarganya  duduk melingkari makam dan saya ada di belakangnya. Ruang makam tidak boleh dimasuki oleh orang lain karena sempit dan terbatas.

Karena banyaknya pengunjung, tanah di sekitar makam pernah ambles. Karena itu pada acara peringatan haul atau semacamnya jumlah pengunjung dibatasi hanya keluarga. Sedangkan masyarakat umum digilir pada jam tertentu.

Sebetulnya Rachmawati Soekarnoputri adalah anak perempuan yang paling cerdas dalam keluarga Bung Karno. Dia yang banyak membaca dan mengingat ajaran ayahnya, sang proklamator kemerdekaan Indonesia. 

Untuk menyelamatkan ajaran Bung Karno tentang nasionalisme, maka ia mendirikan Universitas Bung Karno. Kebetulan saya termasuk pendiri dari universitas tersebut. Saya membantu sebatas kemampuan yang ada. 

Namun saya tidak ingin ikut mengajar di universitas tersebut. Saya bukan dosen, sebab mudah bosan jika berada di tempat yang sama terus menerus. Padahal saya masih senang melakukan petualangan. 

Bersama teman-teman di YPS, kami menyusun materi untuk perkuliahan di universitas Bung Karno. Terutama mata kuliah politik dimana ajaran Bung Karno menjadi dasarnya. 

Saya meninggalkan YPS pada tahun 1999 ketika saya mulai terjun ke salah satu partai yang baru didirikan. Saya kemudian aktif di partai tersebut bersama beberapa jenderal.

Meski sering berseberangan dengan kakaknya yang menjadi Ketua Umum PDIP, dia tetap anak Soekarno yang pemberani. Hormat saya untuk mbak Rachmawati Soekarnoputri, semoga Allah SWT menerima semua amalnya. Aamiin YRA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun