Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membangun Perlawanan dari Diri Sendiri

14 Juni 2021   11:45 Diperbarui: 14 Juni 2021   12:18 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar karate (dok.ezkaratefamily.com)

Pelecehan seksual sekarang semakin meluas dan berbahaya. Banyak peralatan teknologi yang digunakan oleh orang-orang berpikiran kotor untuk memenuhi nafsu syahwat. Karena itu kita harus lebih berhati-hati.

Perempuan selalu menjadi incaran utama yang menjadi korban. Bagaimana pun, stigma perempuan sebagai makhluk yang lebih lemah dari laki-laki, membuat lebih rentan terhadap serangan, baik secara verbal maupun fisik.

Salah satu penyebab mengapa pelecehan seksual semakin bertambah karena kebanyakan korban hanya berdiam diri. Mereka tidak buka suara karena takut atau malu. Padahal ini yang membuat pelaku tidak pernah jera.

Berdasarkan hal itu, maka sebaiknya yang pertama dilakukan adalah membangun perlawanan dari dalam diri sendiri. Kita harus menanamkan pikiran bahwa pelecehan seksual harus dilawan.

Ini yang seharusnya kita terapkan; 

1. Mengubah pola pikir. Paling mendasar adalah mengubah pola pikir (mindset) agar berani mengungkap pelecehan seksual. Tanamkan bahwa tindakan pelecehan seksual ini berbahaya untuk kesehatan mental seseorang.

Jika mengatakan pelecehan seksual, segera bereaksi agar diketahui orang lain. Desa begitu maka akan ada pertolongan dalam waktu secepat mungkin. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian, ada bagusnya melakukan latihan bersama teman. 

Selain itu sering-seringlah membaca tentang pelecehan seksual, modus dan ciri-ciri yang biasa ada pada pelaku. Maka akan tertanam di benak kita kewaspadaan agar menghindar dari perilaku yang menjurus pada pelecehan seksual.

2. Mempelajari ilmu bela diri. Sesungguhnya ilmu bela diri tidak hanya mengajarkan bela diri secara fisik, tapi juga mental. Ilmu bela diri membangun dan melatih keberanian serta percaya diri.

Kalau kita sudah memiliki ilmu bela diri, secara otomatis kita akan berusaha melawan pelecehan seksual. Misalnya di jalan ada yang menggoda dengan menyebut anggota tubuh yang vital, berhenti sejenak, tegur dengan tegas.

Bahkan jika ada yang berani melakukan kontak fisik, misalnya menyentuh payudara atau bokong, secara reflek kita melawan. Mungkin tangan atau kaki langsung memberi hukuman kepada si pelaku.

Perlu diketahui bahwa tindakan pelaku semakin menjadi-jadi kalau korban terlihat ketakutan. Tetapi kalau kita berani melawan, justru mereka akan mundur dan berpikir ulang.

3. Kewaspadaan tingkat tinggi. Jangan pernah lengah terhadap ancaman pelecehan seksual. Terutama jika kita menggunakan moda transportasi umum seperti kereta dan bus. Kepadatan penumpang memberi celah bagi penjahat kelamin.

Sangat memprihatikan melihat betapa banyak orang yang hanya fokus kepada gadget. Mereka menjadi lengah dan memberi peluang kepada pelaku untuk menjalankan aksinya. Biasakan untuk selalu waspada, memperhatikan orang-orang di sekeliling kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun