Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Lima Sekawan dan Motivasi Berpetualang

16 Mei 2021   13:31 Diperbarui: 16 Mei 2021   13:35 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lima sekawan (sumber: Terbitan Gramedia via Tokopedia)

Hobi membaca sewaktu kanak-kanak tersalurkan berkat adanya perpustakaan di sekolah. Selain itu juga teman-teman yang perekonomiannya lebih baik, dibelikan buku-buku cerita oleh orang tuanya.

Saya orang yang tertib dalam membaca buku, tidak pernah membuat lecet atau sobek. Buku pasti dikembalikan dalam waktu singkat dan tetap mulus. Karena itu saya selalu dipercaya ketika meminjam buku-buku.

Buku cerita petualangan yang sangat mengesankan bagi saya adalah serial Lima Sekawan. Saya masih ingat, yang pertama dibaca dengan judul Rahasia di Pulau Kirrin. Inilah buku yang membuat saya ingin sekali berpetualang.

Saya berpikir, enak betul anak-anak di Inggris kalau liburan bisa berpetualang. Tempat yang diceritakan selalu menarik bagi anak-anak. Kadang saya mencari tempat yang mirip itu di daerah sekitar, tapi tidak ada.

Saya selalu berharap bisa berpetualang. Sayangnya untuk saat itu tidak mungkin terwujud karena keuangan keluarga yang tidak memungkinkan. Saya hanya menyimpan mimpi berpetualang itu agar kelak bisa dilaksanakan.

Namun bukan berarti masa kecil menjadi hambar. Ada sih beberapa petualangan sederhana yang dilakukan bersama teman-teman. Misalnya setelah Subuh jalan kaki menyusuri sungai Ciliwung, lalu memasuki wilayah Depok Dua dengan menerobos hutan kecil.

Bahkan dahulu hutan UI (Universitas Indo) yang masih berupa hutan karet, pernah saya jelajahi. Dari Depok Jaya mau ke rumah wali kelas yang ada di pondok Cina (lokasi saat ini di belakang Margo City). Saya dan teman-teman jalan kaki melalui hutan karet tersebut.

Bedanya, dahulu situasi dan kondisi di wilayah Depok dan sekitarnya masih sangat aman. Jarang sekali ada kasus kriminal. Karena itu saya dan teman-teman bebas kemana-mana. Tidak ada petualangan yang berkaitan dengan penjahat.

Hasrat berpetualang ketika remaja justru di antara gedung-gedung ibukota. Sejak SMP saya sudah senang naik kereta, jalan-jalan ke Tanah Abang bersama teman-teman, ke kota tua, Bogor dsb.

Begitu pula ketika menjadi mahasiswa dengan mengikuti kegiatan pecinta alam, bela diri hingga mulai magang menjadi wartawan. Langkah kaki saya semakin jauh, berusaha mengunjungi setiap wilayah Nusantara dan kemudian keluar negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun