Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Perempuan Menjadi Teroris?

1 April 2021   10:22 Diperbarui: 1 April 2021   10:37 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teroris di Mabes Polri (dok.detik.com)

Penyerangan teroris di Markas Besar Polri membuat kita mengelus dada, sebab pelaku penembakan adalah perempuan. Meski belakangan diketahui ternyata ada pasangan lelakinya, kita berpikir kok ya perempuan itu mau melakukan tindakan seperti itu.

Ini adalah insiden kedua setelah kasus bom bunuh diri di Makasar beberapa hari yang lalu. Sang bomber adalah pasangan suami istri. Perempuan yang menjadi istri ikut melakukan aksi teror tersebut.

Pola serangan teroris sekarang mengarah pada keterlibatan perempuan. Kenapa dan mengapa? Jelas ini adalah sesuatu yang disengaja, direncanakan dengan baik oleh sang dalang. Sebab di Indonesia masih banyak orang yang tak menyangka bahwa perempuan bisa melakukan tindakan keji.

Pertanyaan lain, apa yang ada di benak perempuan yang menjadi pion terorisme itu?  Kalau lelaki, dicekoki janji bertemu dengan 72 bidadari. Bagaimana dengan perempuan? Mari kita simak beberapa alasan berikut ini.

Pertama, perempuan selalu menyertakan perasaan dalam hal apapun. Nah, begitu pula jika mengambil keputusan untuk bertindak. Perasaan itu dipengaruhi oleh orang yang dicintainya, yaitu kekasih atau suami.

ISIS, organisasi teroris yang merekrut perempuan dari seluruh penjuru dunia. Bahkan juga dari negara maju yang didominasi agama Nasrani. Mungkin kita masih ingat ada gadis-gadis Inggris yang bergabung dengan ISIS.

Mereka terbujuk bergabung dengan ISIS karena kepincut lelaki ganteng yang merayu melalui dunia maya. Padahal lelaki tersebut adalah anggota ISIS. Namanya cinta buta, bersedia melakukan apa saja untuk lelaki yang dicintainya, termasuk meninggalkan keluarga.

Gadis-gadis itu kabur menemui sang kekasih, menjadi anggota dan dididik sebagai teroris. Setelah bertahun-tahun, mereka baru sadar ingin pulang. Tentu saja mereka ditolak kembali pulang ke Inggris.

Begitu pula dengan di Indonesia, perempuan yang menjadi teroris, lebih dahulu terkena bujuk rayu kekasihnya. Istri bomber Makasar, tentu diajak sang suami. Hanya dengan kalimat "mau ikut saya ke surga, gak?"  Dia pun manut. 

Perempuan yang menyerang Mabes Polri juga demikian, lelaki yang tertangkap besar kemungkinannya adalah sang kekasih yang berjanji akan menikahinya. Tinggal dicekoki kalimat "kita sehidup semati, dik. Kita ke surga bersama-sama."

Kedua, kelemahan perempuan adalah mengedepankan perasaan, bukan logika. Inilah yang dimanfaatkan organisasi teroris. Sebar saja agen-agen teroris lelaki ganteng maka akan banyak perempuan yang bisa direkrut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun