Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Begini Cara Saya Menghindari "Overthinking"

21 Maret 2021   14:03 Diperbarui: 21 Maret 2021   14:09 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok.javan cipta solusi)

"Overthinking" atau berlebihan dalam berpikir bisa melanda siapa saja, baik tua maupun muda. Apalagi dalam masa pandemi seperti sekarang, saat orang dipaksa mengurangi banyak kegiatan di luar rumah.

Tak bisa dipungkiri, kondisi perekonomian yang semakin memburuk menjadi salah satu faktor timbulnya "over thinking". Kita sering dilanda pikiran yang mengerikan, apakah besok kita bisa makan? Atau bagaimana dengan membayar tagihan ini itu? Sedangkan pekerjaan tidak menentu.

Permasalahan yang dihadapi setiap orang mungkin berbeda-beda, sehingga pikiran pun berbeda pula. Tetapi pengalaman hidup memberi pengaruh yang cukup kuat kepada seseorang dalam mengatasi pikiran yang berlebihan, terutama pikiran yang negatif.

Saya telah melewati hal-hal semacam ini. Kecemasan terhadap masa yang akan datang, adalah embusan dari setan supaya kita meragukan kasih sayang Allah. Begitulah pelajaran yang saya ingat dari agama Islam.

Berdasarkan pengalaman, ini cara saya menghindari pikiran yang berlebihan:

1. Banyak beribadah. Kalau banyak masalah, jangan dibiasakan mencurahkan pada manusia, apalagi media sosial. Pendapat begitu banyak orang hanya menambah kekacauan pikiran. Kita kembali kepada Allah.

Karena itu lebih baik memperbanyak ibadah. Kalau orang lain hanya salat wajib, kita melengkapi dengan berbagai sholat sunah. Utamanya adalah salah Duha dan Tahajud yang khusus memohon pertolongan Allah.

Biasakan pula membaca salawat nabi, menderas Alquran dan zikir. Melakukannya bukan hanya sekali-sekali, tetapi rutin setiap selesai salat atau malam hari sebelum tidur.

2. Membaca ilmu pengetahuan. Tidak ada batasan usia dalam meningkatkan ilmu pengetahuan. Justru ini adalah ajaran yang sangat penting dalam agama Islam, yaitu Iqra, kita harus banyak membaca. Tentu saja dengan banyak membaca buku yang sarat ilmu pengetahuan.

Membaca memperluas wawasan, apalagi untuk penulis, merupakan nutrisi bagi karya yang dihasilkan. Bacaan tidak harus berupa karya ilmiah, bisa juga dalam bentuk novel. Banyak kok novel yang mengandung sejarah, filsafat, bahkan pengetahuan tentang geografi.

Selain itu saya senang membaca berita dari berbagai belahan dunia. Oleh sebab itu saya berlangganan media online luar negeri, juga berinteraksi dengan teman-teman dari seluruh dunia. 

3. Jalan-jalan. Pergi ke lokasi wisata sangat menyegarkan pikiran. Saya lebih suka menjelajah alam, segar dihirup dan dipandang. Apalagi di musim pandemi, alam relatif lebih aman dari tempat wisata yang padat pengunjung.

Kalau uang terbatas, perginya tidak perlu jauh-jauh. Untungnya tinggal di Depok, mudah naik kereta ke Bogor. Nah, di Bogor ini berlimpah Curug atau air terjun, kita tinggal pilih saja yang paling sepi.

4. Olahraga. Boleh saja kita rebahan, tapi jangan seharian. Kita harus meningkatkan kualitas hidup sehat dengan berolahraga. Jangan membayangkan olahraga harus ke suatu tempat khusus atau menggunakan alat khusus. Jalan kaki saja sudah cukup.

Saya selalu jalan kaki kalau membeli sesuatu di minimarket, jaraknya satu kilometer. Bolak-balik berarti dua kilometer, lumayan kan. Kebanyakan perempuan sudah malas jalan kaki ke warung, selalu naik motor padahal jaraknya hanya 100 meter. Kalau saya justru memanfaatkan jarak yang jauh untuk olahraga.

5. Bermain dengan hewan peliharaan atau tanaman. Memelihara sesuatu, baik hewan maupun tumbuhan dapat mengurangi stres. Sekarang musimnya orang bertanam bunga. Mereka merasa senang melihat perkembangan dari tanaman.

Kalau saya senang bermain dengan kucing peliharaan. Binatang ini sangat menggemaskan, tingkah lakunya lucu. Seringkali binatang peliharaan pandai mengambil hati membuat kita luluh dan terus membelainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun