Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Politisi Gaek di Indonesia Tidak Bisa Menjadi Negarawan?

16 Maret 2021   20:36 Diperbarui: 16 Maret 2021   20:56 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu politikus gaek, Amien Rais (dok. sindonews)

Tingkah laku politikus di Indonesia memang membuat kita pusing tujuh keliling. Ada saja yang dilakukan dan dikatakan yang membuat heboh dan bingung masyarakat. Bahkan banyak pula yang tak tahu diri, usia sudah menua, tapi tetap getol berkiprah dalam dunia politik.

Kalau politisi gaek bisa menyebarkan aura ketenangan dan kedamaian, itu tidak apa-apa. Tetapi yang lebih sering terjadi adalah mereka justru membuat kisruh, menambah masalah dan jauh dari sosok yang bisa jadi panutan. Mereka tidak bisa diharapkan menjadi negarawan yang mengayomi bangsa ini.

Ada kalanya kita bertanya-tanya, kok semakin tua semakin bertingkah? Padahal idealnya orang yang sudah uzur meninggalkan urusan duniawi, sibuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mempersiapkan diri untuk berpulang.

Ada beberapa sebab mengapa terjadi demikian:

1. Haus kekuasaan. Politikus seperti ini masih sulit melepaskan keinginan dan obsesi untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia. Misalnya ada yang ingin menjadi presiden, tetapi belum kesampaian, karena itu tetap berusaha bertahan di dunia politik sampai obsesinya tercapai.

Ada juga yang sudah menjadi presiden atau wakil presiden tapi ternyata belum puas, ingin kembali ke kursi kekuasaan karena merasakan enaknya kursi tersebut. Dia dengan segala cara juga tetap eksis di dunia politik.

Kekuasaan memang membuat orang terlena, sebab semua kebijakan ada di tangan dia. Bahkan dia bisa memengaruhi nasib bangsa dan negara ini. Ada banyak benefit yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau golongan.

2. Memikirkan masa depan anak. Politikus gaek ini mencemaskan nasib anak-anak mereka. Terutama mereka yang tidak beruntung, sulit mendapat popularitas, akses jaringan dan modal. Mau tak mau orang tua harus menopang mereka.

Yah, namanya orang tua, berusaha membahagiakan anak-anaknya, baik itu dengan cara memberikan jabatan dalam organisasi atau pemerintahan/lembaga dan juga kekayaan. Para politikus gaek ini khawatir anak cucunya tidak bisa hidup sejahtera jika ditinggalkan. Padahal mereka sudah dewasa.

3. Gila hormat. Orang-orang uzur ini sebenarnya gila hormat. Ketika mereka sudah tidak aktif dalam perpolitikan, mereka merasa bukan apa-apa. Para politikus gaek ini kesal jika diabaikan atau dianggap tidak ada karena tidak berkiprah lagi di dunia politik.

Mereka ingin tetap dikenang, diingat, dianggap orang penting. Jadi mereka memaksakan diri untuk terus eksis di dunia politik. Walaupun sebenarnya tubuh dan pikiran sudah kurang mendukung (baca: Soak).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun