Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Beda Benua Bisa Setia?

15 Februari 2021   20:27 Diperbarui: 15 Februari 2021   21:06 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Istanbul (dok.laurachristina)

Zaman sekarang semakin banyak orang yang terpaksa menjalani LDR. Entah itu karena pekerjaan, pendidikan atau status salah satu pasangan. Tetapi dengan berkembangnya teknologi, hal itu sama sekali tidak masalah.

Ada teman yang juga penulis, usianya di atas saya, memiliki putri yang harus LDR dengan suaminya. Padahal anak dan menantu itu masing-masing bekerja di Indonesia, dua perusahaan berbeda, yang sudah ekspansi ke luar negeri.

Nah, karena pasangan suami istri ini sama-sama pintar, dipercaya oleh pimpinan menduduki jabatan penting. Akibatnya, sang istri sering mendapat tugas ke luar negeri, begitu pula sang suami.

Untuk menyiasati kesibukan yang tak ada habisnya dan membuat mereka sulit bertemu di rumah, mereka mencari akal. Akhirnya suami istri itu memperoleh cara yang tidak biasa. Mereka janjian bertemu di suatu negara.

Jika kebetulan kedua orang ini ditugaskan ke Eropa, maka dicarilah negara yang bisa dijangkau keduanya dalam waktu singkat. Atau, dimana mereka bisa transit dan bertemu walaupun hanya beberapa jam. Misalnya di Bangkok atau di Singapura.

Saya sendiri telah menjalani LDR selama bertahun-tahun, tidak mengalami masalah. Bahkan LDR ini justru membuat kita tidak bosan karena hanya berkutat dengan satu orang saja. Kita masih bebas bergaul dengan siapa saja, dalam artian sebagai teman. 

Media sosial merupakan alat komunikasi yang kami gunakan. Sebagai seorang introver, saya memang jarang bicara langsung. Saya bukan tipe orang yang bisa ngobrol lama di telepon. Oleh sebab itu jika memantau perkembangan dan kegiatan saya, si dia cukup melihat media sosial yang saya miliki. Terutama di mana yang paling aktif.

Kalau ada sesuatu yang sangat penting, barulah kami berkomunikasi melalui inbox atau pesan. Misalnya ada gempa di Indonesia, maka dia akan menanyakan keadaan saya. Begitu pula jika terjadi sesuatu di Turki, saya akan segera mengecek kondisi dia.

Pandemi ini memang membatasi saya, tidak bisa sering bolak balik ke Turki. Di sana prokes untuk mencegah Covid 19 lebih ketat. SWAB diberlakukan kepada setiap pendatang dari negara lain. Tetapi warga negara itu lebih patuh dan disiplin daripada Indonesia.

Apakah betul-betul bisa setia meski berbeda benua? Bisa saja. Itu tergantung kepribadian masing-masing. Kalau watak aslinya suka berpetualang cinta, tentu cenderung selingkuh. Itulah sebabnya penting untuk mengetahui karakter pasangan.

Saya tidak cemas akan hal ini. Toh saya bisa minta pada Yang Maha Pengasih dan Penyayang untuk menjaga hatinya. Saya tidak pernah lupa dengan kekuasaan Allah yang bisa membolak-balik hati. 

Lagipula, cinta sejati hanya kepada Allah SWT. Bagi saya, cinta manusia adalah pelengkap dari kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun