Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Indikasi Perdagangan Anak pada Situs AishaWedding.com

10 Februari 2021   21:16 Diperbarui: 10 Februari 2021   21:49 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aisha wedding.com for sale (dok.ss-naomi)

Hari ini saya membaca kemarahan beberapa teman perempuan di Facebook. Mereka murka terhadap sebuah situs yang tampaknya berbalut agama tetapi isinya sangat merendahkan perempuan. Situs itu adalah Aisha wedding.com.

Sepintas situs ini seperti situs perjodohan yang kini semakin banyak berseliweran di media sosial. Tetapi saya kaget ketika mengetahui bahwa situs ini menganjurkan pernikahan di usia sangat dini. Padahal kita sedang berusaha keras memajukan kaum perempuan dan menentang pernikahan dini.

Di dalam situs ini terjadi banyak penyimpangan dengan membungkus syahwat atas nama agama. Ada unsur pedofilia dan perdagangan anak yang pada akhirnya merupakan penindasan terhadap kaum perempuan.

Indikasi tersebut dapat terlihat dari beberapa hal di bawah ini.

1. Menganjurkan pernikahan di usia yang sangat dini, dari 12 tahun s/d 21 tahun. Usia 12 tahun menginjak usia remaja, mungkin baru mengalami haid. Mereka baru melepas masa kanak-kanak.

Pada usia seperti itu mereka masih berjiwa labil, mencari jati diri. Usia remaja ini butuh beberapa tahun agar memiliki mental yang kuat, dengan proses yang berbeda setiap tahunnya. Sungguh tragis jika mereka dijebloskan dalam pernikahan.

Apa yang terjadi bila mereka dipaksa menikah? Tekanan mental semakin berat. Anak-anak perempuan itu belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang pernikahan, tidak memiliki informasi tentang hubungan intim dsb. Ibaratnya mereka berada di hutan belantara yang ganas.

Bayangkan di saat teman-teman lainnya asyik menikmati tiktok, mereka justru harus menyusui anaknya. Mereka buta dalam mengasuh anak sementara di sisi lain harus melayani nafsu suaminya yang jauh lebih dewasa. Mereka rentan dieksploitasi.

Para lelaki yang mengincar anak-anak perempuan yang masih berusia di bawah 17 boleh dikatakan adalah seorang pedofil. Dia lebih menyukai tubuh anak-anak yang belum berkembang untuk pemuasan nafsu seksualnya.

Sedangkan orang tua yang memaksa anaknya menikah dalam usia dini karena alasan ekonomi, bisa didakwa melakukan perdagangan anak. Dalam undang-undang, anak masih menjadi tanggungjawab orangtuanya sampai dia bisa bekerja.

2. Memulai hidup bahagia dengan poligami.  Saya tak habis pikir bagaimana menjebloskan anak-anak perempuan ke dalam pernikahan dini dan dipoligami bisa membuat bahagia. Mereka sudah kehilangan kebahagiaan karena direnggut dari masa remajanya, kemudian diperlakukan sebagai pemuas syahwat lelaki yang menutupinya dengan poligami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun