Selain Jokowi, ada enam pemimpin dunia lainnya yang disuntik vaksin. Salah satunya adalah Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Â Ia juga menjalani vaksinasi pada Kamis, 14 Januari 2021. Vaksin yang digunakan adalah vaksin sinovac produksi Tiongkok. Bedanya dengan Jokowi, sebelum Erdogan, yang disuntik vaksin terlebih dahulu adalah Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca.
Pemberian vaksin disiarkan secara langsung oleh TV Nasional untuk meminimalisir keraguan masyarakat akan efektivitas vaksin tersebut. Â Setelah jajaran pemerintah, menyusul tenaga kesehatan sebanyak 254 000 orang. Setelah itu giliran lansia di atas 60 tahun dan di atas 50 tahun dan menderita penyakit kronis. Lalu orang-orang yang berada di sektor tertentu atau lingkungan berisiko tinggi.
Pemerintah Turki memutuskan untuk segera melakukan vaksinasi karena menilai keadaan sudah sangat mendesak. 23 000 orang di negara itu karena terkena pandemi Covid 19 dan dua juta orang telah terinfeksi. Jam malam telah diberlakukan di Turki. PSBB dilaksanakan selama dua minggu untuk menghambat perkembangan virus corona.Â
Dengan dimulainya program vaksinasi secara nasional, pemerintah Turki berharap kehidupan masyarakat akan segera kembali normal. Menteri Kesehatan Fahrettin Koca yakin setelah pemberian vaksin, maka masa depan akan menjadi cerah sebagaimana yang diharapkan. Penyuntikan vaksin disaksikan oleh para ilmuwan Turki yang juga sedang mengembangkan vaksin lokal.
Vaksin sinovac telah didistribusikan ke fasilitas kesehatan publik di 81 Provinsi Turki. Ankara akan memberikan vaksin terlebih dahulu kepada mereka yang berusia di atas 65 tahun, orang yang berpenyakit kronis dan orang yang tinggal di sektor berisiko tinggi. Provinsi-provinsi lain akan melaksanakan vaksinasi secepat mungkin.
Turki memesan 50 juta dosis vaksin Sinovac dari Tiongkok. Tetapi baru tiga juta dosis yang datang. Karena itu vaksinasi diberikan kepada prioritas pertama. 25 s/d 30 juta dosis akan segera tiba secepatnya sesuai jadual yang diberikan. Selain memesan vaksin kepada Tiongkok, Turki juga memesan vaksin buatan Rusia yang diberi nama Sputnik V. Presiden Rusia telah lebih dahulu memvaksin dirinya dengan vaksin tersebut.
Berdasarkan penelitian ilmuwan Turki, tingkat kemanjuran vaksin Sinovac mencapai 91,25% berdasarkan analisis terhadap 29 kasus. Penelitian masih berlanjut hingga 40 kasus. Karena itu vaksin bisa diberikan kepada masyarakat umum dengan tetap mengikuti perkembangan yang ada.Â
[Sumber]