Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Siapa Membakar NKRI

23 September 2019   20:08 Diperbarui: 23 September 2019   20:20 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo di Papua (dok.tempomedia)

Peristiwa yang beruntun dan tragedi yang bertubi-tubi menimpa bangsa Indonesia. Ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan memiliki pola yang bisa terdeteksi oleh kita. Tentu dengan catatan, tetap harus obyektif dalam memandang persoalan.

Kebakaran dan lahan tahun ini luar biasa, melebihi apa yang pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Mau tak mau dahi ini berkerinyit, apakah ada yang menghendaki negeri ini 'terbakar' secepatnya? 

Kebakaran bukan hanya soal lahan dan hutan, tapi juga persatuan dan kesatuan. Tujuan utama adalah 'membakar' NKRI agar hancur lebur sehingga nantinya menjadi Ratahan beberapa pihak yang berkepentingan.

Memanasnya Papua memiliki benang merah dengan pembakaran lahan dan hutan. Semua peristiwa saling berkaitan, tidak berdiri sendiri. 

Nah, siapa saja yang menginginkan NKRI terbakar?  Ada dari pihak asing dan juga pihak di dalam negeri. Kolaborasi yang cocok untuk meruntuhkan sebuah negara.

Pertama adalah bangsa Barat (baca: Eropa) yang selama ini mengecam perkebunan kelapa sawit. Saat ini Indonesia adalah penghasil terbesar minyak kelapa sawit.

Eropa gencar melaksanakan kampanye hitam tentang kelapa sawit, karena mereka tidak mampu memproduksinya. Padahal kelapa sawit bisa dijadikan beberapa jenis produk yang sangat dibutuhkan masyarakat internasional.

Secara pribadi saya juga tidak menyukai perkebunan kelapa sawit yang merambah dengan merusak hutan. Seandainya perkebunan bisa dikendalikan, hutan bisa terjaga dengan baik.

Masalahnya, ada oknum-oknum yang sangat serakah, baik itu pengusaha maupun Pemda sehingga perkebunan itu merangsek dan merusak hutan. Oknum-oknum inilah yang dimanfaatkan pihak asing untuk membakar hutan. Mereka silau dengan uang tanpa memikirkan nasib bangsa dan negara.

Kedua, benar adanya tentang pernyataan Jokowi bahwa kebakaran hutan adalah masalah politik. Kelompok yang kalah dalam pilpres 2019 masih tidak ikhlas dan tetap merencanakan kerusuhan dalam beberapa bentuk. Tujuannya, menciptakan instabilitas agar ada peluang menggagalkan Jokowi sebagai presiden.

Sumatera adalah wilayah dimana suara untuk Jokowi lebih rendah daripada Prabowo. Maka sangat cocok disulut agar peristiwa kebakaran hutan menjadi kesalahan fatal yang dituduhkan kepada Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun