Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menghitung Kekayaan Indonesia Melalui Kriya Nusa 2019

14 September 2019   16:59 Diperbarui: 14 September 2019   17:21 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingin tahu berapa banyak kekayaan budaya Indonesia? Meski tidak persis, kita bisa melihat gambarannya melalui Kriya Nusa 2019 yang digelar di balai Kartini sejak tanggal 12 hingga 15 September ini.

Kriya Nusa 2019 adalah pameran kerajinan tangan dari seluruh penjuru Nusantara. Pameran ini digelar oleh Kemkominfo bersama Dekranas. Anda akan takjub dengan berbagai jenis kerajinan tangan yang begitu indah dengan ciri khas setiap daerah.

Booth di gedung belakang (dok.pri)
Booth di gedung belakang (dok.pri)
Saking banyaknya yang ditampilkan dalam pameran ini, maka memenuhi tempat di balai Kartini, gedung depan dan gedung belakang. Namun yang paling banyak berisi booth-booth adalah di gedung belakang dan harganya relatif lebih murah.

Booth Papua dan Papua Barat ada di gedung depan. Topi ala kepala suku dijual di sana seharga 100 k.  Ada pula tas etnik yang mirip jaring, khas Papua. Di booth Cirebon ada selendang atau slayer seharga 50k.

Booth milik dekranasda Jogjakarta banyak diserbu pembeli. Ada pakaian yang sudah jadi, misalnya baju lurik yang harganya sekitar 250 k. Tapi ada pula pashmina lurik seharga 35 k. 

Booth Banten (dok.pri)
Booth Banten (dok.pri)
Provinsi Banten memiliki booth yang cukup unik dan menarik. Bambu menjadi hiasan di sekeliling booth. Begitu pula dengan booth Bangka Belitung yang cukup luas.

Booth Babel (dok.pri)
Booth Babel (dok.pri)
Anda bisa memilih antara pakaian, asesoris, tas, sepatu atau peralatan rumah tangga. Semua membuat lapar mata, dan kalau tidak hati-hati, bisa membuat perempuan kalap belanja. Tiba-tiba dompet menjadi kosong.

Jangan terburu-buru kalau mengunjungi sebuah booth, karena bisa jadi kita menemukan sesuatu yang langka dan kita cari selama ini. Mumpung ada pameran ini, beli saja ketimbang pergi jauh ke provinsi tersebut.

Potensi ekonomi dari kerajinan Indonesia sangat besar. Tahun lalu menyumbangkan 1.2 juta Dolar untuk devisa negara. Kerajinan Indonesia juga menjadi daya tarik pariwisata. Karena itu selayaknya selalu kita dukung dan banggakan.

Kuliner

Pameran ini dilengkapi dengan aneka masakan Nusantara. Memang tidak terlalu banyak, hanya ada sekitar 12 booth. Lokasinya di atas, gedung belakang.  Kalau dari pintu masuk, kita jalan ke sebelah kanan lalu belok kiri, mentok ke tangga.

Jenis masakan yang dihidangkan ada masakan Cirebon, Betawi, Sumatera Barat, Makassar dll. Sedangkan booth paling pojok menjual buah-buahan segar seperti mangga, alpukat dan juga matoa dari Papua.

Nasi Jamblang (dok.pri)
Nasi Jamblang (dok.pri)
Saya mencicipi nasi Jamblang khas Cirebon. Harganya tergantung lauknya. Kalau cuma pakai tahu tempe plus perkedel, harganya 20k. Kalau pakai cumi-cumi hitam seharga 35 k.

Tapi saya juga tidak melewatkan minum kopi asli Aceh seharga 25k. Sedangkan kue asli Aceh, yang terbuat dari ketan seharga 5k, rasanya memang enak kok. 

Kopi dan kue Aceh (dok.pri)
Kopi dan kue Aceh (dok.pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun