Jika memang sedang sulit, ada beberapa jalan yang bisa dilakukan.
Pertama, tidak usah pulang kampung jika tidak mempunyai modal yang cukup. Daripada memaksakan diri tetapi kemudian malah terjebak dalam hutang.
Mungkin kita harus memberanikan diri berterus terang pada kedua orang tua tentang keadaan yang sebenarnya. Saya percaya orang tua bisa mengerti.
Kedua, jangan pulang kampung bersamaan dengan saudara saudara yang lain. Kita memilih terlambat dimana kebanyakan saudara saudara tidak lagi berkumpul, yang penting adalah sungkem dengan orang tua.
Setidaknya jika keluarga yang berkumpul tinggal separuh, maka pengeluaran jatah lebaran menjadi minim. Jadi seakan tidak bersalah jika yang sudah pergi tidak dapat jatah lebaran.
Ketiga, turunkan standar jatah angpao, tidak perlu malu di depan anak anak. Katakan saja, maaf, om dan Tante sedang tidak banyak uang, cuma bisa memberi sekian.
Keponakan saya juga mulai berpikir simpel. Kalau tidak bisa memenuhi standar jatah tunai, maka jadikanlah non tunai. Dia berencana tidak membagi angpao, tetapi goodie bag.
Dia menyediakan goodie bag sejumlah anak anak yang ada. Isinya adalah makanan yang menjadi kesukaan mereka. Tentu saja, nilai makanan ini tidak sebesar jatah tunai angpao, tapi anak-anak pasti menyukainya.
So, kalau bisa dibikin simpel, ngapain ribet? Ubah mindset kita supaya hidup lebih mudah.
