Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dominasi AK Parti Vs Partai Sekuler di Istanbul

3 April 2019   16:04 Diperbarui: 3 April 2019   16:32 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erdogan (dok. AK Parti)

Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) yang berkuasa memimpin pemilihan lokal di 24 dari 39 distrik di Istanbul, kota terbesar di Turki. Di kota ini  ada lebih dari 10,56 juta pemilih, tetapi hasil resmi belum keluar.
Sekitar 8,73 juta pemilih menuju ke tempat pemungutan suara di kota yang berpenduduk 16 juta. Ada empat kota kabupaten yang berpindah tangan sementara  ke kandidat Aliansi Bangsa pimpinan CHP
 Partai Rakyat Republik (CHP) Ekrem Imamolu memimpin perolehan suara  untuk Kota Metropolitan Istanbul (IBB) melawan kandidat Aliansi Rakyat AK Parti Binali Yildirim dengan perhitungan ketat.
Kota Metropolitan Istabul dahulu adalah pijakan Erdogan ketika memulai karir politik. Berarti akhir dari pemerintahan sayap kanan di kota untuk pertama kalinya sejak pemilihan Recep Tayyip Erdoan pada tahun 1994.

Sedangkan CHP adalah partai beraliran sekuler, yang menentang pelaksanaan ibadah agama Islam. CHP berusaha bangkit dan mengalahkan Partai AK di Istambul.
Partai AK dan MHP menominasikan kandidat bersama di semua 39 distrik sebagai bagian dari Aliansi Rakyat. Tiga mencalonkan diri sebagai kandidat MHP di Besiktas, Maltepe dan Silivri.
MHP menang di sebuah distrik di Istanbul untuk pertama kalinya dalam sejarah, dalam perolehan suara  di distrik Silivri paling barat. Sementara Partai AK berhasil menang di 18 distrik lainnya.
Sama seperti pemilihan daerah/ lokal 2014, dukungan tertinggi untuk Partai AK adalah di distrik Esenler, yang memberi partai kemenangan dengan 65,61 persen suara. Partai juga berhasil merebut distrik Catalca dari CHP.

Kandidat Partai AK, Seyma Dogucu terpilih sebagai satu-satunya walikota perempuan di kota itu.  Ia meraih kemenangan dengan 49,91 persen suara dalam persaingan ketat melawan Ozgen Nama CHP, yang meraih 47,12 persen.
CHP menang di Adalar, Atasehir, Avcilar, Bakirkoy, Besiktas, Beylikduzu, Buyukekmece, Esenyurt, Kadikoy, Kartal, Kucukcekmece, Maltepe, Sariyer dan Sisli. Besiktas memberi CHP kemenangan pemilihan tertinggi dengan 72,88 persen suara.
Partai kiri tengah memperoleh dua distrik penting, yaitu Esenyurt, distrik paling ramai di Istanbul dengan populasi 800.000  orang. Kedua,  Kucukcekmece  dengan 770.000 orang , dari partai AK.
Partai Rakyat Demokratik (HDP), yang masing-masing memperoleh 9,9 persen dan 6,75 persen dalam pemilihan lokal 2014. HDP yang mendukung kelompok teroris PKK adalah partai kunci dalam pemilu kota metropolitan dan kabupaten. 

Para kandidat HDP menerjunkan kandidat di 12 distrik, dimana Partai AK memiliki calon yang jelas.  HDP tidak mendukung kandidat IP di mana mereka diperebutkan sebagai kandidat Aliansi Bangsa dengan CHP.
Kandidat dari Partai Baik (IP) mencalonkan diri sebagai kandidat bersama dengan CHP di bawah Aliansi Bangsa di 4 distrik  tetapi gagal memenangkan suara terbanyak. Sisli adalah distrik utama lainnya yang diperebutkan.  Mustafa Sargol,  seorang tokoh terkenal dalam politik Turki karena perannya sebagai walikota Sisli dua masa, calon walikota IBP CHP yang kalah dari Topba pada tahun 2014.

Secara keseluruhan, partai AK meraih kemenangan lebih banyak dari partai sekuler. Tetapi yang paling disayangkan adalah distrik yang seharusnya berada di tangan partai AK, direbut CHP. Adalah suatu hal yang mengherankan bahwa Binali Yildirim, mantan Perdana Menteri Turki, kalah tipis dengan Ekrem Imamoglu, kandidat CHP  Saat ini partai AK sedang menyelidiki dugaan kecurangan pada perhitungan suara. Para jurnalis juga turut mencari bukti. Jika Istanbul dikuasai partai sekuler, bisa dibayangkan bagaimana kota metromini lima tahun ke depan. Kehidupan yang bebas merajalela dan bisa mengotori tempat tempat ibadah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun