Saya adalah penggemar super Hero dalam film film Marvel. Maka ketika ada kesempatan untuk nonton film Captain Marvel bersama komunitas Komik, saya segera menyambarnya.
Sejujurnya, bagi saya film Captain Marvel adalah film yang keren. Walau ada yang menganggap film ini membosankan di bagian awal, saya tidak melihat dari sisi itu.
Plot cerita yang disuguhkan, memang lebih mirip novel. Gaya bercerita dari peristiwa sekarang yang kemudian flash back ke masa lalu. Plot ini sah-sah saja untuk sebuah novel atau pun film.
Sebelum film ini, belum ada jagoan perempuan yang benar-benar memiliki kekuatan super. Kemampuan Black Widow, tergolong biasa saja. Begitu pula yang lain.
Baru kali inilah muncul seorang superhero wanita dengan kemampuan laser, terbang dan kekuatan besar. Kehebatan Captain Marvel mungkin mirip Superman, meski tidak mempunyai mata super.
Namun yang membuat film ini keren adalah inti cerita tentang apa dan bagaimana seorang Captain Marvel sebelum menjadi super Hero. Carol Danvers (diperankan Brie Larson) tumbuh dari gadis kecil yang sering di-bully.
Sejak kecil Carol Danvers (nama sebelum menjadi Captain Marvel) sering diremehkan, baik itu di lingkungan keluarga maupun teman temannya. Tetapi ia terus bertahan dengan sebuah cita cita, menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Ia ingin menjadi pahlawan.
Jalan hidupnya sangat keras, bully tetap mengiringi setiap langkah Carol. Bahkan ketika masuk Angkatan Udara AS, dia juga diremehkan oleh tentara pria.
Sebagai perempuan, ia marah dan sedih. Hal itu terpendam di alam bawah sadarnya, seringkali menjadi kelemahan tapi justru itu yang membuatnya tetap manusiawi.
Pada saatnya masa yang penuh penderitaan itu bangkit menjadi sesuatu yang dahsyat. Kekuatan yang menjadikan Carol sebagai Captain Marvel.
Episode pertama membuat kita mengira bahwa bangsa Kree, di suatu planet adalah habitat Vers (nama Carol yang dikenal di planet tersebut). Bangsa ini tengah berusaha membasmi bangsa Skrull, alien yang bisa berubah bentuk.
