Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sukarelawan Politik Vs Pelacur Politik

12 Februari 2019   19:31 Diperbarui: 14 Februari 2019   09:32 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Tygpress.com

Sukarelawan politik (dok.sari)
Sukarelawan politik (dok.sari)
Jangan lupa bahwa setelah Pemilu 2014  yang lalu, sejumlah pentolan dari relawan Jokowi berhasil mendapatkan jabatan. Mereka sudah deal dari sejak sebelum pemilu.

Hal itu juga berlaku di kubu Paslon Prabowo Sandi. Setiap pentolan pendukung dari unsur sukarelawan, telah melakukan bargaining jauh jauh hari.

Nah, mereka inilah yang kemudian menjadi pelacur politik. Pertimbangan tertinggi adalah berapa banyak mereka dibayar, baik itu dengan materi atau jabatan.

Kalau ternyata ada pengkhianatan dalam kesepakatan antara mereka dengan timses Paslon, mereka bisa berbalik arah. Mereka akan mendatangi Paslon saingan dengan tawaran yang lebih baik. Jika Paslon saingan berani membayar lebih, maka mereka takkan ragu untuk pindah kubu.

Perhatikan saja, bahwa hal itu telah banyak terjadi dalam setahun terakhir ini. Mereka yang tadinya berada di kubu oposisi, kemudian berbalik menjadi pendukung setelah mendapatkan tawaran yang lebih baik.

Dua kubu Paslon, sesungguhnya dipenuhi oleh para pelacur politik. Itulah sebabnya masih saja ada gontok-gontokan di antara sesama pendukung salah satu Paslon. Mereka berebut untuk mendapatkan tempat terbaik.

Lalu bagaimana dengan nasib sukarelawan yang pada dasarnya tulus mendukung Paslon pujaan? Mereka tidak akan menjadi apa-apa. Mereka cukup puas jika Paslon yang didukung meraih kemenangan, disertai harapan akan tunainya janji pemimpin kepada rakyat.

Sedangkan para pelacur politik itu, bakal mabuk kegembiraan, berkipas kipas karena mendapatkan jabatan yang diidamkan. Kalau sudah menjadi 'orang', biasanya lupa pada teman seperjuangan. 

Satu hal yang pasti, para pelacur politik itu memang memiliki kepandaian khusus. Misalnya, ahli mempengaruhi orang lain, agitasi dan propaganda. Mereka pandai mengubah dan membentuk opini dalam masyarakat.

Saya pribadi sudah kenyang berhadapan dengan para pelacur politik. Mereka membuat saya sangat muak dan ingin muntah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun