Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Turki Memperingati Haul Sultan Abdulhamid II, Penguasa Terakhir 3 Benua

11 Februari 2019   19:42 Diperbarui: 11 Februari 2019   21:43 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sultan Abdul Hamid II (dok.trt.tv)

Tanggal 10 Februari merupakan peringatan meninggalnya Sultan Abdulhamid II, sultan ke-34 dari Kekaisaran Ottoman. Setiap tahun Turki selalu mengenang Kaisar terakhir tersebut. Pusat peringatan dilaksanakan di Istanbul pada hari Minggu kemarin, 101 tahun setelah kematiannya.

Haul Abdulhamid II diperingati di distrik  kota emberlita,  di mana kuburannya berada. Dengan upacara yang dihadiri banyak orang, termasuk Cokun Yilmaz, Direktur Budaya dan Pariwisata provinsi Istanbul, dan cucu sultan Abdulhamit Kayhan Osmanolu.

Alunan Ayat-ayat suci Al-Qur'an diperdengarkan pada saat upacara di dekat makamnya. Pembacaan ayat suci merupakan  bagian dari peringatan tersebut, dan para peserta yang hadir berdoa untuk almarhum Sultan yang legendaris ini.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, Ketua Parlemen Binali Yildirim menyebut Abdulhamid II sebagai  'Negarawan  terhormat', Sultan telah mengabdikan diri kepada bangsa dan negara  selama 33 tahun masa kepemimpinannya.

Selain itu Yildirim mengatakan bahwa periode yang dijalani, di mana Sultan menghadapi tantangan terbesarnya. Masa itu  juga merupakan periode inovasi dan terobosan bagi Kekaisaran Ottoman di bidang pendidikan dan transportasi serta kesehatan dan komunikasi.

"Sultan Abdulhamid II, yang juga diterima sebagai pendiri sistem parlementer dalam sejarah kita, meninggal di Istanbul pada hari-hari terakhir Perang Dunia I setelah hidup tiga tahun dalam isolasi di Thessaloniki," ia menguraikan.  

"Aku mengenang Sultan dengan hormat." tambah Yildirim. Abdulhamid II adalah  putra Sultan Abdulmecid, meninggal di Istana Beylerbeyi Istanbul pada 10 Februari 1918.

Abdulhamid II lahir di Istanbul pada 21 September 1842. Ia menghabiskan masa kecil dan masa mudanya melalui "Tanzimat," periode reformasi di Kekaisaran Ottoman yang dimulai pada 1839. Ia berpendidikan tinggi dan berbicara banyak bahasa, termasuk Prancis, Arab, dan Persia.

Bersama pamannya, Sultan Abdulaziz, ia melakukan perjalanan ke Eropa dan Mesir, yang memperluas pandangannya tentang dunia. Dia tahu cara bermain piano dan juga seorang tukang kayu berbakat yang membuat furnitur.

Abdulhamid II memerintah Kekaisaran Ottoman selama 33 tahun. Ketika ia naik takhta pada 31 Agustus 1876, kekaisaran itu menghadapi ancaman serius baik di dalam maupun luar negeri. Sedangkan pada 23 Desember, ia menandatangani konstitusi pertama Kekaisaran Ottoman, yang dikenal sebagai Kanun-i Esasi, meletakkan dasar bagi pemerintahan konstitusional.

Abdulhamid II unggul dalam kebijakan luar negeri. Dia melacak perkembangan politik di seluruh dunia  dan mendirikan pusat intelijen di istana. Semua artikel yang ditulis pada Kekaisaran Ottoman dibawa ke pusat ini dan ditinjau olehnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun