Erdogan mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Parti). Dia mulai bekerja keras untuk mengembangkan partainya. Orang-orang reformis bergabung dengan Erdogan. Sejumlah politisi yang semula berada di partai lain, juga masuk ke partai ini.
14 Maret 2003
Erdogan terpilih menjadi Perdana Menteri Turki karena AK Parti berhasil memenangkan pemilu bulan November tahun 2002. Â AK Parti memperoleh sekitar 34% suara. Setelah itu parlemen mengubah undang-undang sehingga memungkinkan Erdogan aktif sebagai anggota parlemen, lalu dipilih menjadi Perdana Menteri.
27 April 2007
Melalui situs resminya, militer Turki mendesak AK Parti untuk mematuhi norma-norma ala sekulerisme. Inilah tantangan besar pertama Erdogan, menghadapi militer yang memuja Attaturk dan menganut sekulerisme. Tetapi pada pemilu nulan Juli AK Parti justru menang dengan suara lebih besar, 47%.
30 Januari 2009
Sebagai Perdana Menteri, Erdogan meninggalkan sidang Forum Ekonomi Davos setelah bentrok dengan Presiden Israel, Shimon Peres. Perlawanannya terhadap Israel justru membuat rakyat menyambut kedatangannya di Istanbul.
7 Februari 2012
Ketika terjadi pemberontakan di Suriah, Erdogan mendesak Presiden Bashar Al Assad untuk melakukan reformasi dan menghentikan kekerasan di negara itu. Ini adalah salah satu kebijakan Erdogan mengenai Suriah.
Mei 2013
Pihak-pihak  yang tidak menyukai Erdogan, menggerakkan massa untuk melakukan demontrasi di lapangan Gezi, di Istanbul. Erdogan menilai bahwa demontrasi ini merupakan bagian dari aksi teroris. Polisi menindak tegas para demonstran.