Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

BBM Apa Pilihan Anak Muda, Pertamax, Pertalite atau Premium?

30 Oktober 2017   12:58 Diperbarui: 30 Oktober 2017   13:28 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (liputan6.showbiz.com)

"Tapi kan harganya lebih mahal," tukasku.

"Ah, Tante. Mahal sedikit nggak apa-apa daripada motor rusak, malah ke bengkelnya lebih mahal,"

Motor miliknya memang enak diajak berlari di jalan raya. Tanpa banyak guncangan, meluncur mulus dengan kecepatan tinggi. Karena lajunya cepat, maka tiba di tempat tujuan dalam waktu singkat.

Saya mengangguk-angguk, baru mengerti. Maklumlah, kebanyakan perempuan tidak mengenal terlalu dalam soal mesin kendaraan. Tahunya hanya ingin berhemat dalam setiap kesempatan.

Namun hal yang berbeda dilakukan keponakan yang satu lagi. Ia lebih suka membeli Premium yang lebih murah daripada Pertamax.

"Kok nggak diisi Pertamax?" tanya saya

"Nggak cukup duitnya, tante. Lagipula ini kan motor butut, nggak perlu bensin yang bagus-bagus amat," katanya. "Nanti kalau ada duit lebih, baru isi dengan Pertamax."

sumber gambar: Kompas.com
sumber gambar: Kompas.com
Saya mengerti, dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan maka beberapa ribu rupiah menjadi sangat berharga. Lebih baik membeli beras dan lauk pauknya ketimbang membeli Pertamax.

Walau begitu, seperti kata dia, kalau ada uang lebih ia membeli bahan bakar yang lebih bagus. Setidaknya jenis Pertalite yang harganya tidak semahal Pertamax. Jadi ia tidak merasa rugi jika uang jajannya berkurang untuk bahan bakar.

Begitulah kenyataan yang harus dihadapi masyarakat Indonesia pada umumnya. Kebutuhan hidup, termasuk bahan bakar harus disesuaikan dengan kondisi perekonomian masing-masing. Tentu ini bukan kehendak mereka. Kalau bisa lebih baik, mengapa memilih yang kurang bagus. Mudah-mudahan hal ini memacu para pemimpin kita untuk bekerja lebih keras dalam menyejahterakan rakyat agar bisa hidup layak.

Untungnya, Pertamina memproduksi beberapa jenis bahan bakar. Hal itu ternyata sangat berarti bagi pengguna kendaraan dari kelas atas hingga kelas terbawah. Apalagi yang memiliki kendaraan roda empat, dengan jenis dan harga yang bervariasi pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun