Mohon tunggu...
Empi Muslion
Empi Muslion Mohon Tunggu... Administrasi - pengembara berhenti dimana tiba

Alang Babega... sahaya yang selalu belajar dan mencoba merangkai kata... bisa dihubungi : empimuslion_jb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tiga Kisah Masuk SMA

8 Juli 2019   10:24 Diperbarui: 8 Juli 2019   10:34 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Wisuda SMAN Unggulan M Husni Thamrin Jakarta, 2019 (dokpri)

Saat ini euforia pendidikan terutama melanjutkan sekolah kejenjang berikutnya, lagi dihebohkan dengan dialektika sistem zonasi. Kebetulan tahun ini, ada dua anak saya yang masuk sekolah untuk melanjutkan pendidikannya ketingkat yang selanjutnya. 

Saya inisial saja ketiga nama anak saya sesuai urutannya F, H dan G. F anak saya yang pertama sudah kuliah di FEB Universitas Gajah Mada Yogyakarta, H akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan G akan melanjutkan ke Tingkat SMA.

H sedang menunggu detik-detik penentuan nasip, sudah melaksanakan tahap UTBK, dan sudah mendaftarkan diri ke SBMPTN, kini untaian Doa dan perasaan was-was menunggu hasil pengumuman tanggal 9 Juli 2019, esok hari. 

Semoga H diterima dan dapat melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi sesuai dengan jurusan yang dicitakan, Aamiin Yaa Rabb.

Satu lagi G, anak saya yang ketiga,  yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA, pengumuman dari PPDB Online DKI Jakarta untuk jalur Non Zonasi sudah diumumkan, Alhamdulillah G diterima di SMA Negeri 8 Jakarta.

Kini..
Terhadap G yang masuk SMA lewat jalur Non-Zonasi, kisah dua kakaknya kembali terulang, Kak F dan Bang H. (Mungkin juga termasuk kisah saya, dulunya pingin sekolah di Kota Padang tapi hanya bisa sampai SMA 1 Painan/Salido, serial tersendiri....)...

Alkisah, dulu Kak F lulus di SMA 3 Al Azhar (tidak mendaftar di SMA 1 Al Azhar karena tidak tahu informasi) dan juga diterima di SMA Negeri 3 Jakarta. 

Saat itu kami menyarankan masuk Al Azhar namun Kak F memilih masuk SMAN 3 Jakarta, alasannya dia tidak mau masuk sekolah swasta, dalam pikiran dan persepsinya, sekolah swasta tempat anak-anak yang tidak diterima disekolah negeri, ini anak midsetnya negeri banget.

Begitu juga kisah Abang H, Alhamdulillah juga diterima di SMA 1 Al Azhar dan SMA Negeri Unggulan M. Husni Thamrin Jakarta. Ini anaknya cuek sekali, setiap ditanya Abang mau masuk mana, jawabannya terserah, terserah papa bunda, karena dia memiliki talenta dan hobby dibidang science maka SMAN Unggulan M. Husni Thamrin adalah pilihan terbaik, karena SMA ini memang dikhususkan untuk bidang IPA, dengan kurikulum Olympiade dan Cambridge. Maka sekolah ini yang kami usulkan, H pun senang.

Kini kepada adiknya, kembali kisah itu terulang, seperti dua kakaknya, berada antara dua pilihan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun