Mohon tunggu...
Supriyatna
Supriyatna Mohon Tunggu... Penulis - Emosi diujung pena

Menjadi bijak bukan dengan cara mengkritik atau Menasehati Orang lain, Menjadi Bijak berani memberi Solusi bagi permasalahan Orang Lain. " Karena Nasehat bukanlah Solusi, Jadi jangan memberi Solusi dengan cara memberi Banyak Nasehat"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Emosi di Ujung Pena

21 Mei 2020   12:45 Diperbarui: 21 Mei 2020   12:53 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iya bang, Alhamdulillah saya di kasih kepercayaan, saya merasa terharu , toh saya ini bukan siapa siapa, tetapi Allah memberikan saya Rahmatnya, untuk memimpin sebuah Majelis"

 Jawab Ali sambil tersenyum bahagia dan mata yang berbinar haru. 

"Ya elah Mas ali Mas ali, kaya baru kenal kemaren aja" 

cetus Toni salah satu temanku. dan kami pun semua tertawa, Singkat cerita hari pun sudah larut malam, dan kami semua kembali pulang kerumah kami masing masing, Sesampainya dirumah, Aku pun melihat Handphoneku. dan ternyata belum ada balasan juga , hanya di baca saja. 

"Hm...dikira koran kali ah"

 cetusku, dan kemudian mengirimkan emoji lagi, yakni emoji bulan dan Mengantuk kepadanya, dengan harapan dia mau membalasnya. 

Dan Aku pun tertidur. Hari demi hari berganti , tiada yang berubah baik dari kegiatan harianku dan juga pekerjaanku.

 serta tiada perubahan juga dari jawaban emoji ku, yang memang tidak dapat balasan apa apa. 

sudah hampir satu minggu Aku rutin mengirimkan emoji kepadanya, baik pagi, siang , sore, malam . dari emoji smiley,Makanan, sampai Mawar. 

Dan hari ini tepat satu minggu Aku berjuang, tepat di jam makan siang, Aku kembali mengirimkan Emoji, namun kali ini bukan emoji makanan yang Aku kirim, melainkan mawar merah yang telah layu. 

"Aku tidak akan berhenti, sebelum Engkau luluh dihadapanku"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun