Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Memburu Numero Uno, antara Madrid dan Barcelona

16 Mei 2017   13:16 Diperbarui: 17 Mei 2017   09:32 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.sumberbola.com/microsoft-prediksi-jawara-la-liga-real-madrid-atau-barcelona/

Oleh : eN-Te

Persaingan La Liga msuim 2016/2017 masih sangat ketat. Terutama antara pemuncak klasemen Barcelona dengan runner up klasemen sementara Real Madrid. Keduanya memiliki poin yang sama, sengan mengkoleksi 97 poin. Yang membedakan hanyalah selisih gol memasukkan, Barca lebih baik daripada Madrid. 

Liga Spanyol atau La Liga sudah memasuki jornada ke-37. Itu berarti tinggal satu laga tersisa yang akan menuntaskan satu musim kompetisi 2016/2017.

Satu laga terakhir itu akan sangat menentukan, tim mana yang paling berhak diakhir kompetisi yang akan menggenggam trofi juara. Mengingat dalam satu musim, La Liga menghelat pertandingan sebanyak 38 laga, dengan masing-masing 19 pertandingan kandang (home) dan 19 laga tandang (away).

Dalam daftar klasemen sementara La Liga, Barcelona menduduki posisi puncak dengan 87 poin, diikuti Real Madrid di posisi kedua dengan poin yang sama 87, dan posisi ketiga Atletico Madrid, 75 poin. Posisi berikutnya, posisi ke-4 dan ke-5 ditempati Sevilla dan Villareal masing-masing dengan 69 dan 64 poin.   

Meski Barcelona memiliki poin yang sama dengan Madrid, tapi karena lebih banyak mengkoleksi gol memasukkan (GM) daripada Marid maka lebih berhak menempati posisi puncak klasemen sementara. Perbandingan GM Barcelona dengan Madrid berselisih 12 gol. Barca mengkoleksi GM 112 gol sedangkan Madrid baru 100 gol.

Posisi 5 sampai 2 tidak bisa lagi saling mengejar, mengingat perbedaan atau selisih gol antara posisi 5 sampai 2 tidak mungkin lagi dapat melampaui satu tingkat di atasnya. Justru persaingan masih sangat terbuka dan sangat ketat terjadi pada posisi 1 dan 2, antara Madrid (posisi 2) dan Barca (posisi 1).

Namun demikian, jika melihat peluang yang ada, maka Madrid masih sangat terbuka akan keluar sebagai ‘numero uno’. Dengan catatan Madrid harus dapat memanfaatkan dua pertandingan terakhir dengan memetik poin penuh (6).

Artinya Madrid dalam dua pertandingan terakhir (jornada 38 dan satu pertandingan tunda) dapat memenangkan kedua laga itu. Atau paling kurang, memetik 4 poin dengan satu kemenangan dan satu seri.

Sementara Barca tidak mempunyai pilihan lain selain memenangkan laga terakhir untuk ‘mengunci’ juara. Minimal harus seri, atau paling pahit kalah, tapi dengan catatan, Madrid harus keok pada dua pertandingan tersisa.

Begitu pula sebaliknya, Barca akan menelan pil pahit, meski memenangkan laga pamungkas, tapi di saat yang bersamaan Madrid dapat menenggelamkan lawan-lawannya (Celta Vigo dan Malaga). Minimal Madrid dapat menaklukkan satu di antara dua calon lawan itu, sementara satu laga berakhir imbang. Jika kondisi itu yang terjadi, maka Madrid berhak menahbiskan dirinya sebagai tim terbaik di La Liga Spanyol musim 2016/2017.

Meski di atas kertas peluang juara bagi Madrid sangat terbuka lebar, tapi hal itu tentu tidak mudah diperoleh. Mengingat kedua laga yang akan dilakoni pasukan Zinedine Zidane berlangsung di kandang lawan atau harus melakukan pertandingan away. Itu berarti, di samping faktor teknis, pemain Madrid juga harus menghadapi beban nenteknis.

Misalnya pengaruh psikologis yang mengharuskan Sergio Ramos, dkk  memenangkan dua pertandingan tersisa. Minimal memenangkan satu pertandingan, dan satunya lagi harus imbang. Jika salah satu pertandingan Madrid menelan kekalahan maka asa untuk meraih juara akan sirna.

Belum lagi masalah atmosfir pertandingan. Jelas bermain di depan pendukung lawan merupakan sebuah tekanan dan beban psikologis tersendiri bagi Ramos, dkk.

Pemain Madrid akan menghadapi intimidasi mulai dari awal menit pertama ketika wasit meniupkan pluit pertanda kick-off dimulai sampai akhir pertandingan. Jika pasukan Zidane dapat ‘beradaptasi’ dengan atmosfir pertandingan dan intimidasi pendukung lawan, maka pertandingan dipastikan akan berjalan seru. Boleh jadi Madrid dapat menjinakkan atmosfir pertandingan sehingga dapat mengontrol pertandingan kemudian menuntaskan tugas dengan sempurna untuk mengumpulkan 6 poin dari dua laga itu sebagai ‘kado juara’.

Di sisi lain, panorama yang kontras akan terlihat di tim Barcelona. Pasukan Luis Enrique akan menanti dengan perasaan tak menentu, was-was, meski misalnya mereka memenangkan laga terakhirnya dengan mengumpulkan 90 poin. Mengingat Messi, dkk harus menunggu sampai Madrid menuntaskan semua pertandingan tersisa.

Tapi Messi, dkk boleh berharap dengan ‘tekanan’ di kandang lawan, Madrid dapat tergelincir. Kondisi demikian akan sangat ditunggu oleh Barca. Jika Madrid lengah pada salah satu laga terakhir itu, maka kesempatan juara itu diambil Barca.

Kenyataan itu akan sangat pahit dirasakan pasukan Zidane, bila benar-benar terjadi. Akan sangat celaka bagi Madrid, karena tim yang akan mengambil kesempatan juara itu adalah musuh bebuyutan mereka, yakni Barcelona. Dan peristiwa itu bagi Madrid dan seluruh fansnya merupakan sesuatu yang sangat menyakitkan.

Sebagai pendukung setia Madrid, saya berharap Ramos, dkk dapat menuntaskan misi dengan meraih 6 poin di dua laga terakhir itu. Ya paling banter meraih 4 poin untuk menutup musim 2016/2017 sebagai juara La Liga.

Tugas itu akan bermula di kandang Celta Vigo. Zidane harus memimpin pasukannya untuk ‘menabung’ asa itu melawan Celta Vigo di pertandingan away di kandang lawan. Zidane harus memberi ‘nutrisi’ yang tepat kepada Ronaldo, dkk sehingga mereka mampu mengkonversi peluang yang diperoleh nanti pada laga tersebut menjadi sebuah gol kemenangan. Atau paling banter bermain imbang.

Menang atau imbang melawan Celta, maka asa juara akan semakin dekat. Pokoknya Madrid tidak boleh keok di kandang Celta.

Jika kondisi itu yang terjadi, maka Madrid harus memupus asa mereka, meski masih ada satu pertandingan tersisa. Karena meski pada laga terakhir melawan Malaga pasukan Zidane dapat memenangkan pertandingan dengan skor sangat meyakinkan, hal itu tidak akan memberi pengaruh apapun di akhir kompetisi.

Asa juara akan lenyap ditelan Barcelona, musuh bebuyutan Madrid. Maka nyanyi sendu akan mengalun sengau dari fans Madrid, sakitnya tuh di sini (sambil pegang dada)!  

Wallahu a’alam bish shawab

Makassar, 16/5/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun