Mohon tunggu...
Nurdin Taher
Nurdin Taher Mohon Tunggu... Administrasi - Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Lahir dan besar di Lamakera, sebuah kampung pesisir pantai di Pulau Solor, Flores Timur. Menempuh pendidikan dasar (SD) di Lamakera, kemudian melanjutkan ke SMP di Lamahala, juga kampung pesisir serta sempat "bertapa" 3 tahun di SMA Suryamandala Waiwerang Pulau Adonara, Flores Timur. Lantas "minggat" ke Ujung Pandang (Makassar) pada Juli 1989. Sejak "minggat" hingga menyelesaikan pendidikan tinggi, sampai hari ini, sudah lebih dari 30 tahun berdomisili di Makassar. Senantiasa belajar dan berusaha menilai dunia secara rasional dengan tanpa mengabaikan pendekatan rasa, ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mana Seru, Perempatfinal LC atau 'Liga' DKI 1?

18 April 2017   16:38 Diperbarui: 18 April 2017   16:56 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sbr : fakta.co.id & sport.detik.com

Meski demikian, bukan berarti 4 tim lainnya, Barcelona, Leicester, Bayern, dan Dortmound tidak memiliki peluang sama sekali. Selama masih ada waktu 90 menit pada leg ke-2, semua kemungkinan itu masih terbuka luas. ‘Keajaiban’ dalam sepakbola itu tetap ada dan bisa jadi akan hadir pada dinihari nanti. Karena itu, merupakan moment yang sangat disayangkan bila melewatkan leg ke-2 perempatfinal dinihari nanti.

Kemudian keesokan harinya, mulai dari pukul 07.00 WIB s.d. 13.00 WIB, kita akan menyaksikan pula sebuah pertandingan seru, ‘Liga’ DKI 1. Kita akan menyaksikan, warga ibukota akan berbondong-bondong mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk melakukan pencoblosan. Mereka akan menentukan siapa yang pantas menjadi jawara DKI 1.

Berdasarkan preferensi dan afiliasi politiknya, sebagai ‘pemilik’ ibukota, warga Jakarta memantapkan sikap dan mental untuk memilih satu di antara dua,  paslon 2 atau paslon 3. Mereka pasti sudah memiliki preferensi yang cukup untuk menentukan 1 di antara 2 paslon itu. Apakah paslon nomor 2 yang dalam penilaian mereka pantas kembali diberi amanah untuk menahkodai ibukota negeri 5 tahun ke depan? Atau paslon nomor 3 yang lebih dapat ‘dipercaya’ untuk mengemban amanah menjadi ‘kapten’ ibukota menggantikan petahana.

Dari kampanye dan debat final putaran kedua, sudah terlihat jelas, calon mana yang pantas menahkodai DKI lima tahun ke depan. Saya yakin, warga ibukota adalah pemilih yang cerdas, sehingga mampu menentukan pilihan politiknya secara cerdas pula. Tidak karena sebuah isu yang sengaja dipolitisasi demi kepentingan politik sesaat semata, sehingga dapat  terjebak dalam pusaran, kemudian bingung harus memilih yang mana?

Karena itu, jangan lewatkan untuk menjadi bagian dari menentukan 'keseruan' dari dua pertandingan pada dua 'liga' yang berbeda tapi nyaris memilki rasa yang sama ini!

Wallahu a’alam bish shawab

Makassar, 18/4/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun