Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

[Day-10] Sehari di Labuan Bajo Bisa Ngapain?

8 Agustus 2017   04:43 Diperbarui: 17 Agustus 2017   09:21 3475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kompak ya? Kita di Pulau Padar dengan seragam alumni SMA saya)

Kami tiba di Bandar Udara Komodo jelang tengah hari itu. Bandara nya tidak begitu besar, tapi rasanya ada yang berbeda saat menapak di sana. Mungkin karena bayangan photo-photo kece di Instagram itulah pemicu nya. Termasuk karena keinginan saya dari dulu menjejakkan kaki di Indonesia Timur.

Iya, ini juga menyangkut kebanggaan akan kepemilikan bumi Indonesia. Siapa yang nggak ingin menyaksikan sendiri keindahan Pulau Padar dari puncaknya? Siapa yang nggak penasaran melihat hewan langka Komodo, yang sampai-sampai UNESCO turut melindungi nya? Siapa yang nggak ingin snorkeling melihat keindahan bawah lautnya? Rasanya benar-benar sudah nggak sabar untuk segera memulai perjalanan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
(Kita di Bintang Flores Hotel, bagian ini yang digemari Bang Steph, leyeh-leyeh dekat pantai)

Kami menunggu jemputan dari hotel, seperti kesepakatan dengan Bintang Flores Hotel, tempat di mana kami akan menginap. Beruntung sekali karena pihak hotel memberi kemudahan ini. Jadi, setiap kita mau ke mana, kita bisa minta diantar atau dijemput dengan hanya 50 Ribu Rupiah sekali pemakaian mobil. Oh ya, sebelumnya, kami sudah mencari tau penyewaan mobil di sana, adalah 800 Ribu per hari, berikut bahan bakar dan supir. Dengan antar jemput hotel ini, rasanya lebih memudahkan saja untuk kami, karena kami nggak banyak menggunakan mobil selama di sana.

Lalu kenapa judulnya menjelajah Labuan Bajo dalam satu hari saja? 

Ceritanya, kami tidak mengambil open trip seperti tour yang popular di sana. Semisal, tour 3D2N (3 days, 2 nights) adalah yang minimal ditawarkan, dimana kita akan menginap di kapal kayu. Saya sudah bisa bayangkan, betapa seru nya berpetualang dengan open trip seperti ini, hanya, sayangnya Bang Steph tidak mau, dia takut. Haha.

Jadi, iya, kami sewa per hari saja speedboat nya. Artinya, kita tiap hari berangkat pagi pulang sore. Bisa Koq. Dan ini adalah highlight perjalanan kami di hari kedua di sana. Kami tiga hari di Labuan Bajo. Dan hari kedua itu, kami mengusakan membuat perjalanan yang cocok dijadikan trip sehari.

Tidak Sah ke Labuan Bajo kalau tidak ke Pulau Padar

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
(Pelabuhan Labuan Bajo)

Pukul 07:00 pagi kami sudah diantar ke pelabuhan Labuan Bajo untuk kemudian berangkat menuju Pulau Padar. Masih subuh untuk ukuran yang ingin bersantai atau berwisata. Tapi memang demikianlah adanya, kalau ingin naik ke Pulau Padar, dianjurkan sesubuh mungkin karena panas terik nya terasa akan mencubit jika hari sudah lebih siang. Jangan lupa bawa minum, pake sunblock dan pakai sepatu trekking.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun