Mohon tunggu...
Denny Boos
Denny Boos Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Perempuan asal Tobasa. Menyukai hal-hal sederhana. Senang jalan-jalan, photography, sepedaan, trekking, koleksi kartu pos UNESCO. Yoga Iyengar. Teknik Sipil dan Arsitektur. Senang berdiskusi tentang bangunan tahan gempa. Sekarang ini sedang ikut proyek Terowongan. Tinggal di Berlin.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

"Wine Tasting" dan Mengunjungi Kastil Wackerbart

29 April 2016   14:06 Diperbarui: 29 April 2016   15:24 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sekilas pandang Wackerbart)

Pagi itu, setelah menunggu beberapa waktu di stasiun, akhirnya grup kita memutuskan jalan menuju Kastil Wackerbart. Sebuah kastil di daerah perkebunan anggur di Saxony, di bagian timur Jerman. Sebagian teman-teman batal ikut, sebagian entah ke mana tanpa kabar berita. Hujan pagi itu memang mengubah banyak keputusan. Tidak hanya keputusan teman-teman untuk ikut berkunjung, tapi juga mengubah rencana naik sepeda menyusuri Sungai Elbe menuju kastil ini. 

Agenda hari itu sebenarnya adalah sepedaan dan "winetasting" (mencoba wine) langsung di tempat pembuatannya. Namun, karena sepedaan batal, kita langsung saja menuju kastil. Di sana, koordinator kami menghubungi pihak turis dan informasinya karena sebelumnya kunjungan kami sudah didaftar. Oh ya, program ini ditawarkan group international researcher di website sebelumnya, katanya ada beberapa voucher yang belum kepake untuk waktu yang ditentukan, jadilah saya mendaftar.

Seperti yang saya duga, kunjungan ini sangat menarik sekali. Bisa lihat perkebunan anggur, melihat bagaimana anggur-anggur itu mulai dipisahkan dari tangkainya, diambil jusnya, proses fermentasinya, proses penyimpanannya dan sampai disajikan dalam botol untuk dijual. 

img-0347a-572304200123bdff12fc054d.jpg
img-0347a-572304200123bdff12fc054d.jpg
(Perkebunan anggur)

img-0155a-5723043ed49373af082aa647.jpg
img-0155a-5723043ed49373af082aa647.jpg
(Siapa yang tidak tergoda memetik?)

Kunjungan kali ini memang agak kacau. Anak-anak master students-nya diberdayakan demi menggunakan voucher. Semestinya nggak boleh. Sebenarnya, karena ada kesalahan juga malam sebelumnya. Mereka mendaftar dan koordinator nggak nanya mereka siapa. Haha. Baru setelah di stasiun mereka kasih tau, si koordinator program bingung sendiri dan bilang lain kali nggak boleh sebenarnya ya...

Seperti biasa, kita dapat guide setiap kali kunjungan. Program seperti ini sangat bermanfaat dan membantu sekali buat kami mengetahui lebih banyak tentang apa yang kami kunjungi. Dari kunjungan ini, saya baru tahu kalau rasa wine itu sangat ditentukan oleh tempat anggurnya tumbuh dan tempat penyimpanan ekstraknya.

img-0158a-572304686023bd5f07c9426c.jpg
img-0158a-572304686023bd5f07c9426c.jpg
(Guide menjelaskan sejarah kastil dan perkebunan ini secara singkat)

img-0163a-5723048d307a618c050e19ed.jpg
img-0163a-5723048d307a618c050e19ed.jpg
(Abang guide-nya menjelaskan bahwa tempat tumbuh anggur disini terdiri dari 3 lapisan)

Fakta menarik yang saya dapatkan bahwa rasa anggur itu tergantung material tempat penyimpanannya, ternyata tempat penyimpanan tersebut terbuat dari kayu. Dalam arti, kayu itu berinteraksi dengan ekstrak anggur yang telah difermentasi, dan itu yang memberi bau dan rasa khas terhadap anggur tersebut. 

img-0175a-572304c0b67e6153075f47e9.jpg
img-0175a-572304c0b67e6153075f47e9.jpg
(tempat penyimpanan anggur terbuat dari kayu, sebelum dipindahkan ke botol atau dijual)
img-0194a-572304ed157b618f12ee4178.jpg
img-0194a-572304ed157b618f12ee4178.jpg
(abang guide nya jelasin gimana menentukan premium wine)

Fakta menarik lainnya, untuk menentukan kualitas wine kita bisa lihat ketika kita menggoyang gelas wine-nya, kalo wine-nya jatuh tidak seperti minyak, berarti kualitasnya kurang bagus atau bukan premium.

Kunjungan-kunjungan yang menambah pengetahuan seperti ini membuat hari saya menjadi lebih berwarna di negara ini, kategori selingan tapi tetap menarik. Grup peneliti kampus kami memang sangat memperhatikan hal-hal pengisi waktu untuk membuang jenuh dan bosan. Dan yang pasti, sepanjang kunjungan ke perkebunan anggur tersebut, saya tidak henti-henti nyomot anggur yang masih fresh seperti di foto ini, lalu dimakan.

img-0350-2a-57230512d49373c2082aa643.jpg
img-0350-2a-57230512d49373c2082aa643.jpg
(mari dicomot)

img-0339-2a-572307d4307a6130060e19e3.jpg
img-0339-2a-572307d4307a6130060e19e3.jpg
(cantiknya ya)

Setelah nyobain beberapa jenis wine kualitas bagus mereka, berasa juga oleng dan pengen ngomong banyak. Mana sore harinya saya dijamu sama Prof. Martina dan suaminya makan malam di salah satu resto di pusat kota. Saya telat datang karena menunggu pengaruh wine-nya hilang, ini buruk sekali. Dan, dia pun (sebagai orang Jerman, tidak tau menentukan kualitas premium itu begitu mudahnya). Dan, iya, dia ketawa dan memaklumi saja kalo saya bilang agak oleng, selain tidak biasa, mungkin karena coba beberapa jenis sekaligus.

img-0185a-572305312b7a61760509dc0a.jpg
img-0185a-572305312b7a61760509dc0a.jpg
(cara penyajian wine tasting)
img-0207a-5723054ff492737b07c6ed8a.jpg
img-0207a-5723054ff492737b07c6ed8a.jpg
(3 jenis wine yang kita coba)
img-0317a-572305750d97734c1dc93cf1.jpg
img-0317a-572305750d97734c1dc93cf1.jpg
(kita)

Untuk foto-foto lebih lengkap bisa dilihat di IG saya.

***

Postingan pertama setelah Kompasiana membuat perubahan editing fiture nya, yang, sangat membantu si pemales update tulisan seperti saya karena upload foto dulunya ribet. Sementara, kalo bisa, saya maunya cuma posting foto saja yang banyak, dan menulis di keterangan foto saja. Haha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun