(Solo, 3/8/2020), Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tentu dilakukan secara rutin dan menjadi syarat wajib kelulusan oleh mahasiswa sebagian besar Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kuliah Kerja Nyata (KKN) sendiri memiliki pengertian sebagai bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Karena adanya pandemi Covid-19 ini, pelaksanaan KKN tentu mengalami perubahan di setiap universitas karena larangan untuk berpergian dan juga pengumpulan massa. Universitas Sebelas Maret, Surakarta menamainya dengan KKN relawan tanggap Covid-19. Tujuannya yaitu kontribusi mahasiswa terhadap masyarakat sekitar agar memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai Covid-19 dan bagaimana pemutusan rantai penyebarannya. Kegiatan KKN Covid-19 ini juga dilakukan melalui ruang gerak seadanya, dan tetap patuh pada protokal kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Emmanuelle Rendi Wijaya, selaku penulis dan juga mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis UNS telah melaksanakan KKN Covid-19 ini selama 45 hari yaitu dari tanggal 15 Juni hingga 30 Juli 2020 dengan fokus "Peningkatan Pemahaman Masyarakat Terhadap Covid-19 dan Bagaimana Pencegahannya Serta Persiapan Menghadapi Era New Normal" berlokasi di Ngoresan, Jebres, Surakarta. Sesuai kebijakan UNS bahwa dalam pelaksanaan program KKN, mahasiswa dikelompokkan sesuai dengan tempat tinggalnya.
Selama pelaksanaan KKN Covid-19 di Jebres, Surakarta, penulis melaksanakan berbagai program kerja yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) diantaranya, (1) Melakukan penyebaran informasi yang sifatnya edukatif terkait pemahaman Covid-19 yang benar serta cara-cara pemutusan rantai penularannya. Dilakukan secara daring melalui media sosial, (2) Menjelaskan bagaimana cara membuat hand sanitizer sendiri di rumah sesuai dengan anjuran WHO dan juga menggunakan rumus kedokteran, (3) Pembagian hand sanitizer gratis kepada tempat-tempat sekitar yang berpotensi terdapat pengumpulan massa, contohnya seperti  warung makan (Burjo), (4) Penempelan poster edukatif tentang cara mencuci tangan dengan benar di titik-titik strategis, (5) Penempelan poster edukatif mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di titik-titik strategis, (6) Pembagian masker gratis kepada warga sekitar yang membutuhkan.
Terbatasnya ruang gerak karena Covid-19 ini menuntut penulis untuk melakukan program kerja yang sederhana melalui daring dan media sosial. Penulis diberi kesempatan untuk memberikan edukasi melalui grup Whatsapp Ibu-ibu PKK RT 01 / RW 013, Jebres, Surakarta untuk memberikan informasi langsung dan berdiskusi dua arah terkait apa yang dibutuhkan di era Covid-19 ini. Agenda kegiatan penulis disambut sangat hangat oleh Ketua RT setempat, Yatin Mulyatno, dimana penulis juga berdialog mengenai informasi serta meterial apa yang perlu diberikan kepada masyarakat setempat.