Mohon tunggu...
Emma NurAriani
Emma NurAriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswi

Inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cara Mudah Memahami Media Baru dan Teknologi Baru

17 Agustus 2018   13:27 Diperbarui: 28 Agustus 2018   10:28 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Media baru merupakan istilah baru yang terbentuk dari sebuah fenomena. Dalam buku New Media A Critical Introduction mempelajari cara mengetahui kebaruan dari media baru dimulai dari sejarah hingga merumuskan cara-cara baru dalam kajian media untuk menanggapi teknologi baru.  Tentunya banyak topik yang akan dibahas mengenai media baru dan teknologi baru. Yang kita ketahui mengenai media baru diantarnaya adalah :

  • Studi media, merupakan suatu lembaga atau organisasi khusus seperti di tempat media cetak, fotografi, periklanan, film, penyiaran, dan sebagainya, karena banyak masyarakat yang beranggapan bahwa studi media berhubungan dengan lembaga atau organisasi seperti itu. Saat ini berada pada zaman migrasi terlihat pada fragmentasi tv yg dulunya khalayak menjadi pengguna  begitu juga yang dulu mesih pasif sekarang menjadi aktif.
  • Intensitas perubahan globalisasi, dalam hal ini mulai terlihat perbedaan antara dunia media dan komunikasi namun tidak merubah suatu elemen. Hal ini juga dianggap sebagai new technoculture. Diantaranya seperti percetakan, fotografi, televisi dan telekomunikasi. Adapun perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang terkait dengan media baru diantarnya adalah perdagangan, organisasi perusahaan, adat dan budaya, identitas dan keyakinan (featherstone, 1990)
  • Konotasi ideologis baru, ketika media baru membawa ideologi baru maka ada rasa takut akan melunturnya ideologi yang lama yang sudah disepakati. Dengan munculnya media baru memberikan peningkatan dalam produktivitas. Dimana konotasi ini berawal dari keyakinan modernis dalam kemajuan sosial. Sehingga dengan adanya media baru tersebut dianggap sebagai pergantian industri manufaktur di negara barat setelah masa reformasi industri.
  • Tidak teknis dan inklusif, dengan istilah kata media baru maka semua akan merujuk pada sebuah fenomena. Sehingga hal tersebut akan membentuk ideologi denga pemikiran adanya perubahan atau kebaruan dalam teknologi (tv, komputer, blog, internet).  
  • Membedakan jenis-jenis media baru yang memecahkan istilah global di media baru yang pertama adalah pengenalan tekstual baru(genre baru, film, hiburan), kemudian yang kedua cara baru sebagai mewakil dunia dalam arti adanya representasional dan pengalaman, ketiga yaitu hubungan baru dengan subjek dan teknologi media, keempat adanya pengalaman baru dengan komunitas, identitas sebagai pengaman, ke lima adalah hubungan tubuh biologis dengan media teknologi, dan yang terakhir adalah pola baru dalam organisasi dan produksi adanya penyesuaian dan integritas dalam media budaya, ekonomi, industri. Dengan begitu kita bisa mendeteksi berbagai hal seperti diatas dengan cara memakai komputer sebagai mediator untuk komunikasi yang didukung dengan media tranformasi contohnya seperti fotografi, animasi lalu ada virtual realitas. Lalu akan disitribusikan melalui CD, DVD, WWW dan sebagainya. 

Dalam hal ini terdapat ciri-ciri atau karakteristik dalam media baru yang melibatkan budaya, sosial, kinerja. Diantarnya adalah :

1. Digital dimana semua data dikonversi atau diinput yang hasilnya akan menjadi angka. Contohnya seperti grafik, suara/rekaman dan pencahayaan. Lalu data yang sudah dikeluarkan maka diproses menjadi online, disk digital.

2. Interaktivitas yang merupakan kunci dari karakteristik dari media baru, hal  ini berpacu pada pengguna yang kuat sehingga memiliki kemampuan untuk melakukan intervensi dan mengubah gambar.

3. Hipertekstualitas yaitu adanya gagasan ide dalam menangani sistem komputer, sofware dan sebagainya yang tujuannya untuk sistem. Terbagi menjadi dua hiperteks non sekuensial (penulisan diperluas) dan hiperteks pengetahuan.

4. Virtualitas meruapkan media baru dalam dunia virtual yang digunakan sebagai media digital (ruang, obyek, lingkungan, kenyataan).

5. Jaringan digunakan sebagai sarana atau peluang bagi users untuk menghasilkan sebuah konten.

6. Simulasi meruapakan konsep yang dianggap sebagai ilusi yang digunakan sejarah seni.

Setelah mengetahui karakteristik media baru maka kita dapat mengetahui adanya perubahan dan kontinuitas dalam media baru dimana kebaruan media baru membuat pakar media menjadi terpolarisasi. Sehingga mereka memandang bahwa media baru adalah sebuah revolusi. Tak hanya itu saja dalam media baru terdapat akun teleologasi yang ditentang oleh masyarakat bahwa kebaruan media  merupakan media yang postmodern. Karena pada abad 18 ketika perkembamgan sosial dan budaya semakin maju hal tersebut dianggap sebagai penghalang bagi sejarah. Kemudian untuk mengembalikan suasana dan tidak melunturkan sejarah maka dibuatlah remediasi untuk menghidupkan kembali momen-momen historis atau sejarah dalam perkembangan kontemporer.

Namun pada saat itu kita hidup pada zaman yang pasif dalam arti masyarakat pasif akan media penyiaran. Sehingga tidak ada tanggapan yang kritis dimana misi yang dilakukan kala itu melenyapkan TV dan mengembangkan fotografi dalam mendokumentasikan sebuah realitas (Jaron Lanier, dikutip dalam Boddy 1994: 116). Namun terdapat ide-ide yang dapat kita ketahui mengenai hal ini seperti pada pandangan McLuhan bahwa faktor-faktor mediasi ini merupakan kualitas dari teknologi media itu sendiri,  bukan hasil dari cara yang mereka digunakan. Hal tersebut juga dikritik oleh Williams.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun