Mohon tunggu...
Emma Malika
Emma Malika Mohon Tunggu... Guru - Blogger

Menulis dengan apa adanya dan berusaha menjalani hidup dengan baik agar kembali dengan Husnul khatimah aamiinn

Selanjutnya

Tutup

Hobby

[Resensi] Memaknai Novel "Membungkam Malam Menanti Fajar"

25 Februari 2021   16:24 Diperbarui: 25 Februari 2021   16:32 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Saat malam datang, gelap yang terasa dengan hembusan dingin meresap ke dalam tubuh. Begitupun ketika munculnya pagi hari, dimana kesejukannya masih terasa karena malam yang belum hendak pergi. Namun tulisan kali ini saya mengajak kamu mengulas sejenak tentang malam yang dibungkam demi menanti datangnya fajar baru yang terbit di ufuk timur. Sebab menjejakkan rasa agar senantiasa kita dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari. Istilahnya mungkin seperti pepatah, Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin,

Novel Membungkam Malam Menanti Fajar yang terbit pada tahun 2016 lalu itu, menghadirkan tokoh utama Fajar Nur Zaman yang lalai akan ibadahnya karena disibukkan dengan musik MP3 yang selalu menemaninya. Ragam pesan moral yang disisipkan oleh penulisnya, Fenni Wardhiati, salah satunya adalah mencatat utang puasa Ramadhan yang kemudian siap di qadha puasa (membayar puasa) di hari lainnya, sehingga membuat saya teringat akan datangnya bulan Ramadhan sesaat lagi.

"Apa pun halangan yang dihadapi umat muslim saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, wajib mengganti sampai lunas. Halaman 27.

Masih ada waktu 50 hari lagi menuju datangnya bulan kesembilan Tahun Hijriah, bulan Ramadhan, untuk kita menyelesaikan utang puasa pada Ramadhan tahun lalu. Dengan begitu memudahkan langkah untuk menyambut bulan penuh berkah yang selalu dirindukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun