Mohon tunggu...
Emma Malika
Emma Malika Mohon Tunggu... Guru - Blogger

Menulis dengan apa adanya dan berusaha menjalani hidup dengan baik agar kembali dengan Husnul khatimah aamiinn

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[Resensi]: Memaknai dari Antologi Keajaiban Ikhlas

25 Februari 2021   10:28 Diperbarui: 25 Februari 2021   10:38 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh pelajaran keikhlasan yang berharga untukku, harus kupertahankan, kataku mantap halaman 21.

Kata ikhlas acap kali kita dengar, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun saat membaca sebuah tulisan. Ikhlas juga dikaitkan dengan menerima sesuatu keadaan sebagai bentuk rasa ingat kita kepada Yang Maha Kuasa. Walau adakalanya sulit untuk menerima apa yang telah terjadi, sehingga terlontar sebuah kalimat bahwa, Ikhlas itu nggak gampang, gaess!

Ketika melakukan pencarian tertarik dengan salah satu buku antologi berjudul Keajaiban Ikhlas. Buku keroyokan yang ditulis oleh penulis ini, membuat saya terbesitkan sesuatu, Ikhlas memang tidak semudah kita membalikkan telapak tangan, tetapi tidak sesulit menyelesaikan pelajaran eksak,

Maka, sangat bagus pesan moral yang diangkat di buku Antologi Keajaiban Ikhlas yang terbit pada tahun 2013 ini oleh para penulisnya yang terdiri dari: Ainul Fitriyah, Lestari Al Fatih, Nenny Makmun, Fenni Wardhiati, dan lain-lain.

Makin menariknya jika kita melihat kepada nama-nama surat dalam Al-Quran, ada satu suratnya yang bernama Al Ikhlas, padahal di dalam ayatnya tidak ada tercantum kata Ikhlas. Dari situlah saya pun menyimpulkan bahwa bila tidak dipaksakan dan dibiasakan, keikhlasan mungkin tidak akan tumbuh dalam diri kita. Sesuatu yang menjadi kebiasaan karena sering dilakukan, dapat menjadi kunci sehingga ikhlas akan senantiasa hadir dalam kehidupan kita. Semoga kita mudah menghadirkan rasa ikhlas selalu tumbuh dalam diri, aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun