Mohon tunggu...
Emma Malika
Emma Malika Mohon Tunggu... Guru - Blogger

Menulis dengan apa adanya dan berusaha menjalani hidup dengan baik agar kembali dengan Husnul khatimah aamiinn

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Naik LRT, Makan Mie Tasik sampai Makam Pangeran Jayakarta

26 Februari 2020   20:40 Diperbarui: 26 Februari 2020   20:45 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LRT Velodrome Rawamangun, dokpri

Jakarta adalah Ibukota Indonesia yang mempunyai ragam permasalahan seperti, polusi udara, hunian penduduk, banjir, Macet, dan masih banyak lagi. Untuk mengatasi macet beberapa program pemerintah sudah dijalankan contohnya penerapan ganjil genap, sudah adanya busway dengan banyak koridor, MRT dan belum lama sudah pula di luncurkan LRT. Selayaknya ibukota, pantas apabila Jakarta berbenah diri, sebagaimana yang kita ketahui bahwa negara lain sudah menerapkan ini semua untuk mengurangi kemacetan. 

kolase
kolase
Lintas Rel Terpadu atau LRT adalah kereta cepat yang berhenti di beberapa stasiun. Terletak dilokasi yang strategis, tertata rapi mulai dari pembelian tiket di box khusus, atau bisa antri di loket. 

Di dalam stasiun ini dilengkapi lift, escalator rest room atau toilet dan tempat ibadah. Sedangkan tempat kita menanti LRT tiba diberi pagar pembatas yang pintunya terbuka secara otomatis apabila pintu kereta terbuka. Di dalam kereta dilengkapi dengan Ruangan berpendingin yang nyaman, perjalanan cepat dan crew yang ramah. Yuk ah coba naik LRT.😊

Setelah naik LRT kita pun kulineran di daerah Rawamangun, Mie ayam Tasik, sebenarnya yang terkenal dari mie ini adalah Mie ayam babat, akan Terapi kali ini saya memilih menu Mie ayam bakso pangsit, asyik.

Mie ayam bakso pangsit, dok by fenni
Mie ayam bakso pangsit, dok by fenni

Setelah kulineran saya pun berangkat menuju Makam Pangeran jayakarta yang berlokasi di jalan Jatinegara Kaum Jakarta Timur. Di sana berdiri sebuah masjid yang bernama AsSalafiyah yang berdiri sejak abad 17 masehi. Pada awalnya masjid ini berdiri dengan 4 tiang yang terbuat dari kayu, sampai sekarang masih kokoh berdiri sebagai soko guru.

PANGERAN JAYAKARTA

Penyebutan Pangeran Jayakarta adalah sebuah gelar bukan nama, seperti : 

Pangeran jayakarta I bernama asli Fatahilah 

Pangeran jayakarta II bernama Tubagus angke

Pangeran jayakarta III bernama sungarase.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun