Mohon tunggu...
Emma Malika
Emma Malika Mohon Tunggu... Guru - Blogger

Menulis dengan apa adanya dan berusaha menjalani hidup dengan baik agar kembali dengan Husnul khatimah aamiinn

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seandainya Aku Jadi Menteri Agama RI

22 Juli 2018   22:06 Diperbarui: 22 Juli 2018   22:25 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. By Instagram @emma_malika_nice

"Dunia maya kita sedang dilanda penyakit hati, Sampah informasi bertebaran secara masif tanpa verifikasi dan konfirmasi...dst" ( puisi Bapak Lukman Hakim Saifuddin) Menteri Agama RI

Sepenggal puisi yang dibacakan oleh Bapak Menag pada acara bukber Ramadhan tepatnya hari kamis 31 Mei 2018 yang lalu, membuat saya tergugah betapa beratnya menjadi seorang Mentari Agama, dimana saat ini hampir setiap orang sudah melek gadget.

Bpk.MenAgRI, sedang memberikan penjelasan dalam menghadapi hoax, dokpri.
Bpk.MenAgRI, sedang memberikan penjelasan dalam menghadapi hoax, dokpri.
 Begitu banyak media sosial yang bertebaran saat ini seperti Facebook, twitter, YouTube, Instagram dll, sehingga hampir semua pengguna gadget dengan mudahnya membuat dan menyebarkan berita. 

Karena asyiknya ber sosial media tanpa disadari kita sudah ikut andil membuat dan menebar berita yang belum pasti kebenarannya inilah yang dinamakan hoaks.

Belakangan ini berita - berita hoaks, ujaran kebencian dan provokasi banyak menjangkiti lapisan masyarakat, mulai dari orang biasa, selebriti/artis, politikus bahkan masuk sampai kepada ranah pemerintahan termasuk Kementrian Agama RI. 

Sebagai Menteri agama tentunya berat mendapat serangan berita hoaks yang beredar dimasyarakat dimana rakyat membutuhkan klarifikasi tapi disisi lain tetap harus menjalani kehidupan pribadi dan menjalankan roda pemerintahan. Sungguh, membutuhkan hati dan fikiran yang bersih untuk menghadapinya.

Nah sekarang Bolehkan kalau aku berandai-andai menjadi Menteri Agama hehehee, BilaAkuJadiMenag maka aku akan berusaha menyampaikan yang haq, dengan cara merangkul pemuka-pemuka Agama, Kominfo, ketua LSM, Ormas, perwakilan partai, Komisi Penyiaran Indonesia baik pusat maupun daerah, Radio dan Televisi dan instansi terkait lainnya untuk membahas maraknya hoaks ini.

Masih BilaAkuJadiMenag ya, maka aku akan duduk bersama mereka membahas masalah hoaks ini yang secara Nasional sudah sangat meresahkan. Bersama kita himpun satu suara dimana kita menggerakkan warga negara Indonesia, untuk tidak membuat dan menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya tentunya dengan pendekatan yang baik. Selain itu menghimbau masyarakat agar lebih cerdas dalam menerima dan memahami suatu berita.

Mensosialisasikan kepada masyarakat baik melalui pesan di media sosial, radio dan televisi bahwa apabila mendapat suatu berita maka dicari kebenarannya baik itu sumber berita ataupun maksud dan tujuan dari berita tersebut dengan begini kita dapat stop hoaks sedini mungkin.

Melawan hoaks ini tidaklah mudah akan tetapi jika dilakukan secara terus menerus dengan hati yang ikhlas, dibantu siaran radio dan terutama televisi maka tidaklah hal yang mustahil bila hoaks akan berkurang.

Mungkin hoaks tidak akan hilang tapi dengan edukasi terus menerus tentunya akan membuahkan hasil, selain itu saya yakin kalau rakyat Indonesia sudah cerdas, untuk itu marilah dimulai dari diri kita sendiri, keluarga dan orang sekitar kita untuk berhati-hati dalam membuat dan menerima suatu berita, inilah kira-kira yang akan aku lakukan BilaAkuJadiMenag. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun