Mohon tunggu...
Emma Sipayung
Emma Sipayung Mohon Tunggu... Akuntan - Berpetualang sambil belajar

Wanita kantoran yang suka berpetualang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mewahnya Atta...

14 April 2021   10:27 Diperbarui: 14 April 2021   10:36 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari ini siapa sih yang tidak kenal dengan Atta Halilintar? Dari anak- anak hinggga orang dewasa kenal dia, dari yang tinggal dikota hingga pelosok negeri tau jargon "Ashiaaap", apalagi setelah pernikahannya dengan Aurel Hermansyah yang mengundang Bapak Jokowi dan Bapak Prabowo yang digadang gadang netijen pernikahan pemersatu bangsa, karena berhasil menjadikan bapak Jokowi dan bapak Prabowo duduk sama dikursi sebagai saksi nikah. Tapi bukan hanya pernikahannya saja yang membuat Atta terkenal, dia sudah lebih dahulu terkenal sebagai youtuber yang memiliki subsribers 27,2 juta jiwa dengan konten prank.  Sekarang dia sedang disoroti karena kanal youtubenya sering memamerkan kemewahan misalnya  saja deretan mobil newah, rumah mewah dan yang baru baru ini naik pesawat pribadi untung honeymoon ke Bali.

Bahkan ada guru yang mengajak siswa - siwanya nya yang telah menjadi subscriber kanal youtube Atta untuk unsubscribe karena apa yang ditampilkan Atta adalah antitesis pendidikan karakter. Namun apakah hal itu efektif? atau malah membuat siswa lain yang belum tau jadi penasaran untuk subscribe? Lalu bagaimana meyelamatkan agar siswa atau generasi muda tidak dibodohi dengan konten konten kemewahan namun kosong, dan tidak mendidik bahkan merusak karakter tentu bukan hanya konten Atta saja, ada banyak youtuber yang membuat konten serupa. 

Tidak ada cara lain selain mengajak setiap generasi muda untuk berpikir dengan apa yang mereka lakukan, berpikir dengan apa yang mereka pilih untuk ikuti, apakah itu akan membawa dampak positif atau negatif? lalu apa tujuan mereka mensubscribe suatu kanal youtube?. Membuat anak berpikir dengan apa yang mereka lakukan akan membuat mereka lebih bertanggungjawab dengan pilihan mereka. Disini peran orang tua, guru dan orang yang lebih dewasa sangat dibutuhkan karena setiap anak butuh bimbangan orang disekitarnya. 

Melarang bukanlah solusi dari sebuah masalah, namun menjelaskan dampak dari sebuah pilihan bisa menjadi jalan untuk setiap orang lebih kritis dan bertanggungjawab atas pilihan mereka dan itu tugas kita. Mari selamatkan generasi bangsa dari tontonan yang tidak medidik...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun