Mohon tunggu...
Emir Irsyad Fahrezi
Emir Irsyad Fahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Marak Menimbulkan Kerisauan, Mahasiswa Undip Memberikan Edukasi Mengenai Bahaya Berita Hoaks

12 Agustus 2022   22:36 Diperbarui: 13 Agustus 2022   00:57 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jagakarsa, Jakarta Selatan (16/07/2022) -- Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi menjadi salah satu bagian penting yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Namun, terdapat pula dampak negatif yang ditimbulkan dari orang yang tidak bertanggungjawab, salah satunya ialah adanya penyebaran berita hoax. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 'hoaks' adalah
'berita bohong.' Dalam Oxford English dictionary, 'hoax' didefinisikan sebagai 'malicious
deception' atau 'kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat'.


"Data Kemenkominfo menyebutkan bahwa ada sekitar 800.000 situs di Indonesia yang telah
terindikasi sebagai penyebar informasi palsu."


Oleh karena itu, dalam rangka perwujudan penghormatan atas hak dan kewajiban setiap orang dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan keamanan dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat yang demokratis dalam terbentuknya masyarakat yang beretika dalam
berinternet dan mencegah kerugian bagi masyarakat, mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022
melakukan edukasi bahaya berita hoaks bagi masyarakat di Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan
Jagakarsa.


Kegiatan ini juga dilakukan berdasarkan hasil dari survey yang telah dilakukan di Kelurahan
Lenteng Agung, dimana masyarakat dari berbagai kalangan sudah melek teknologi. Selain itu,
penyebaran informasi pada zaman ini sudah sangat mudah untuk dilakukan sehingga diperlukan
pengetahuan lebih lanjut mengenai cara membedakan berita asli dengan berita hoaks.

"Setidaknya 30% sampai hampir 60% orang Indonesia terpapar hoaks saat mengakses dan
berkomunikasi melalui dunia maya. Sementara hanya 21% sampai 36% saja yang mampu
mengenali hoaks. Kebanyakan hoaks yang ditemukan terkait isu politik, kesehatan dan agama."

dokpri
dokpri

Pada hari Kamis, 21 Juli 2022, dilakukan Edukasi dengan mekanisme sosialisasi kepada wargamengenai bahaya berita hoaks, sosialisasi dikhususkan kepada anggota karang taruna yang berada
di lingkungan Kelurahan Lenteng Agung. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penjelasan
dari poster yang telah disiapkan. Materi yang disampaikan yakni seputar bahaya dan konsekuensi
yang dapat ditimbulkan apabila menyebarkan berita hoaks. Selain itu terdapat juga penjelasan
mengenai definisi dari berita hoaks serta materi-materi yang terkait seperti dampak kepada orang
yang menerima berita hoaks dan sanksi terhadap seorang yang menyebarkan berita hoaks.


Program berlangsung dengan lancar, hal ini dapat dilihat dari para remaja yang mengikuti dan
mendengarkan penjelasan dengan baik serta memiliki antusias dalam mengajukan pertanyaan yang
relevan terhadap penjelasan yang kurang dimengerti. Namun, evaluasi dari program ini ialah
terdapat kesulitan untuk menemui anggota karang taruna, karena program ini dilaksanakan pada
saat hari kerja sehingga remaja tersebut masih memiliki kesibukan masing-masing.


Setelah program ini dilaksanakan, harapan dari masyarakat adalah mereka mampu untuk
mengidentifikasi berita hoaks. Diharap kesadaran masyarakat akan meningkat, sehingga tidak lagi
mudah dalam memercayai suatu berita begitu saja. Dengan meningkatnya kesadaran ini, isu
penyebaran berita hoaks yang begitu marak dapat ditekan.


Referensi:
https://www.beritasatu.com/archive/700917/survei-kic-hampir-60-orang-indonesia-terpapar-
hoax-saat-mengakses-internet

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun