Mohon tunggu...
Emirio Keefe
Emirio Keefe Mohon Tunggu... Foto/Videografer - One Step Forward

Saya adalah mahassiswa yang memiliki minat didalam bidang media. saya mampu menghasilkan suatu karya yang dapat di nikmati dan juga memiliki makna yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dirjen SDPPI Menjelaskan Transformasi Digital di Indonesia dalam Masa Pandemi

13 April 2021   08:35 Diperbarui: 13 April 2021   08:42 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kesempatannya DIRJEN SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika atau MENKOMINFO, Dr. Ir. Ismail, M.T. menjelaskan tentang Menuju Transformasi Digital di Indonesia dalam webinar yang diselenggarakan oleh STIKOM Interstudi pada Rabu (7/4/2021).

Menurut Ismail, pentingnya transformasi digital di masa pandemi dengan memanfaatkan ruang digital sebagai media untuk bekerja, belajar, bisnis, UMKM, manufaktur dan sebagainya agar mampu bertahan.

"Kita harus mampu memanfaatkan ruang digital ya kalo ngga, kita akan tergilas dan dilindas, karena di masa pandemic ini kita tidak bisa seperti biasa lagi (cara konvensional) dan harus memanfaatkan ruang digital" kata ismail dalam webinar (7/4/2021).

Menurutnya Sebagian besar penduduk Indonesia sudah banyak yang dapat mengakses internet bahkan dalam menggunakn sosial media, bahkan Ismail menjelaskan bahwa masyarakat memiliki naluri dalam mengantisipasi kemungkinan guna bertahan di masa pandemic seperti sekarang ini

"sebanyak 202 juta pengguna internet aktif di Indonesia dari 260 sekian juta penduduk itu berarti sekitar 73% populasi penduduk kita (Indonesia) pengguna internet dan sekitar 61% atau sekitar 170 juta sudah aktif di sosial media, perilaku tersebut yang membuktikan bahwa masyarakat memiliki naluri untuk survive dengan memanfaatkan ruang digital" jelasnya.

Dalam kesempatannya ismail juga menyebutkan manfaat dari transformasi digital. Manfaat yang pertama menurutnya adalah mampu mengakselerasi dan menjadikan teknologi digital sebagai media dalam menciptakan inovasi yang lebih efisien, yang kedua adalah menurutnya transformasi digital mampu menciptakan produk -- produk dan servis -- servis yang baru bahkan jasa baru yang muncul akibat transformasi digital, dan yang ketiga adalah mampu menciptaka model bisnis yang baru dan dapat mendorong pendapatan atau revenue baru dari revenue yang sudah biasa didapatkan.

"Jadi harus ada adjustment di dalam model bisnisnya, dengan menerapkan transformasi digital di dalamnya" tegasnya.

Ismail juga menjelaskan bahwa menurut survey oleh Delloit ada yang dinamakan "The Big Four Technologies" yang mampu mempercepat proses transformasi digital yakni Internet of Things, Artificial Intellegence, Cloud Infrastructure, dan Big Data/Analythics.

Dalam penjelasannya Ismail menegaskan bahwa dalam transformasi digital bila semua sumber data masih berbentuk analog atau kertas akan sangat sulit, dan semua sebaiknya dalam format digital.

Menurutnya proses dalam transformasi digital yang pertama harus melalui proses digitalisasi, yakni dimana kita harus memanfaatkan teknologi digital atau IT dalam melakukan enggagment di dalam bisnis.

Dirinya juga memberikan contoh lain sebagai penjelasan.

"Untuk dapat dikatakan bahwa kita sedang ada dalam fase transformasi digital yakni mengimplementasikan teknologi -- teknologi terbaru di dalam proses digitalisasi itu tadi, dan kita sedang ada dalam percepatan transformasi digital dengan tujuan survive di masa pandemic COVID-19 ini".

Ada juga penjelasan mengenai Agenda Transformasi Digital Nasional, dirinya menjelaskan bahwa ada beberapa target utama dalam proses percepatan transformasi digital.

dokpri
dokpri
Sebagai penutup Ismail berharap kita (warga Indonesia) dapat bangkit dalam melakukan proses transformasi digital agar dapat survive dan melanjutkan aktivitas dengan baik dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun