Mohon tunggu...
Emil Rahma
Emil Rahma Mohon Tunggu... Lainnya - ##

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cegah Stunting dan Gangguan Motorik Anak dengan Bahan di Sekitar Rumah

13 September 2021   20:00 Diperbarui: 13 September 2021   20:24 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting merupakan salah satu isu besar yang terjadi di Indonesia. Dimana dampak yang terjadi bisa pada sisi kesehatan maupun psikologisnya. Diketahui tingginya penyebab stunting yaitu karena angka pernikahan dini di Indonesia juga melambung tinggi sebesar 34.413 perkara menurut Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung (Badilag) pada kurun waktu Januari-Juni 2020. 

Begitu juga angka putus sekolah yang terjadi khususnya di wilayah Jember, Jawa Timur yaitu pada tingkat SMP 5 persen sedangkan pada tingkat SMA 33 persen menurut data statistik Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten Jember.

Semakin tingginya pernikahan pada usia muda dan angka putus sekolah menjadikan sang Ibu kurang mengontrol buah hatinya baik dari segi kesehatan, pertumbuhan, maupun perkembangannya. 

Faktor-faktor tersebut yang menjadi pemicu kurangnya edukasi dan informasi tentang kesehatan dan tumbuh kembang bayi. Sehingga, kerap kali terjadi permasalahan pada sang buah hati seperti stunting dan keterlambatan perkembangan motoriknya.

Bidan dan kader kesehatan desa merupakan salah satu agen utama yang dapat membantu permasalahan pada tingkat desa. Namun, bidan desa setempat pun sulit mengendalikan jika dari masayarakatnya masih minim kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting.

Hal tersebut ditunjukkan oleh kedatangannya ke Posyandu hanya saat imunisasi saja, tanpa dibarengi kontrol rutin. Bahkan, masyarakat masih banyak yang kurang memahami dengan istilah stunting. 

Dari permasalahan tersebut, penulis mengambil tema KKN “Program Penanganan Stunting dan AKI AKB” tujuannya yatu agar dapat membantu bidan juga ahli gizi desa dalam hal edukasi agar masyarakat lebih peduli betapa pentingnya pencegahan stunting agar tidak fatal menjadi keterlambatan perkembangan motorik. Sasaran pada program kerja ini yaitu Ibu muda dengan balitanya usia 8 bulan di Desa Gadingrejo Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember.

Program kerja yang telah dilaksanakan pada KKN BTV 3 Universitas Jember ini berjalan dengan lancar sesuai dengan rancangan awal. Penulis mendapatkan informasi terkait sasaran dari bidan dan ahli gizi desa Gadingrejo untuk diberi arahan sebelum terjun ke tempat sasaran.

Dilanjutkan pemberian penyuluhan pada minggu kedua kepada sasaran mengenai cara pencegahan, gejala, penyebab, serta dampak pada stunting dan gangguan motorik anak. 

Pada minggu ketiga dilanjutkan pelatihan pembuatan makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan memanfaatkan bahan makanan yang ada disekitar rumah seperti daun kelor, wortel, tempe, dan telur. Hal ini menunjukkan bahwa untuk membuat makanan sehat tidak harus menggunakan bahan makanan mahal, tapi bahan-bahan lokal juga dapat dimanfaatkan dengan nilai gizi yang tidak kalah tinggi dengan bahan impor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun